Sabtu 20 Apr 2019 06:29 WIB

Terlalu Lama Menatap Layar Ponsel Pengaruhi Perilaku Anak

Sebagai pengganti layar, orang tua didorong meningkatkan kegiatan terstruktur.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolanda
Sering gunakan ponsel dan game konsol membuat anak rentan terserang nyeri sendi
Foto: THEONLINEMOM.COM
Sering gunakan ponsel dan game konsol membuat anak rentan terserang nyeri sendi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah banyak penelitian menyebutkan ponsel tidak baik bagi anak-anak. Dua jam atau lebih menatap layar ponsel dapat menyebabkan masalah perilaku, terutama anak-anak.

Berdasarkan laporan awal tahun ini, waktu menatap layar anak di bawah usia dua tahun meningkat lebih dari dua kali lipat selama kurun waktu 17 tahun. Peningkatan rata-rata dari 1,32 jam menjadi 3,05 jam. Hal ini menunjukkan bahwa banyak anak mungkin menghabiskan waktu lebih dari tiga jam sehari di depan layar ponsel, tablet, dan televisi yang dapat memengaruhi rentang perhatian mereka.

Baca Juga

Para peneliti University of Alberta di Kanada menerbitkan studi dalam jurnal ilmiah PLOS One. Penelitian untuk menyelidiki dampak waktu layar tersebut terhadap perilaku anak-anak.

Dengan menggunakan data dari studi Pengembangan Bayi Sehat Bayi Kanada (Canada Healthy Infant Longitudinal Development, CHILD), para ilmuwan menilai informasi yang dikumpulkan dari hampir 2.500 anak berusia lima tahun dan keluarga mereka. Para orang tua yang terlibat dalam penelitian ini melaporkan jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak mereka di depan layar setiap hari. Menurut temuan penelitian, anak-anak menghabiskan sekitar 1,5 jam di depan layar ketika mereka berusia tiga tahun.

Menurut Canadian Pediatric Society, jumlah waktu harian yang direkomendasikan untuk anak berusia tiga tahun di Kanada menghabiskan di depan layar adalah satu jam. Pada saat mereka mencapai usia lima tahun, anak-anak menghabiskan rata-rata 1,4 jam di depan layar setiap hari. Lebih dari satu dari 10 (13 persen) anak berusia lima tahun melampaui waktu layar yang direkomendasikan, yaitu dua jam. 

Para peneliti juga menyelidiki pola perilaku anak-anak yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Orang tua anak-anak mengisi Daftar Periksa Perilaku Anak. Daftar ini digunakan untuk mengidentifikasi masalah emosi dan perilaku pada anak-anak dan remaja.

Menurut para peneliti, anak-anak yang terpapar lebih banyak waktu layar di usia tiga dan lima tahun berisiko lebih besar mengalami masalah perilaku dan perhatian dibandingkan mereka yang menghabiskan lebih sedikit waktu di depan layar setiap hari. "Asosiasi ini lebih besar daripada faktor risiko lain yang kami nilai, termasuk tidur, stres orangtua, dan faktor sosial ekonomi," ujar penulis pertama studi tersebut dan rekan postdoctoral di Departemen Pediatri di Universitas Alberta, Tamhpreet Tamana, dikutip Independent.

Tamana mengatakan, mendorong anak-anak untuk mengambil bagian dalam kegiatan yang terorganisir dapat mengurangi risiko mereka mengembangkan masalah perilaku atau perhatian. Selain itu, para peneliti juga akan mengembangkan pengetahuan apakah jenis konten yang diakses memiliki efek perilaku berbeda pada anak.

"Saya pikir sebagai pengganti waktu layar, akan bermanfaat bagi orang tua untuk meningkatkan peluang untuk kegiatan terstruktur lainnya," kata Tamana.

Menurut profesor asosiasi pediatri dan universitas, Piush Mandhane, waktu pemutaran film memiliki dampak signifikan pada anak-anak berusia lima tahun. Mandhane menambahkan, bisa dikatakan jumlah waktu layar yang optimal untuk anak-anak di usia prasekolah, menurut penelitian mereka, adalah antara nol dan 30 menit sehari.

"Pedoman Kanada saat ini menyerukan tidak lebih dari dua jam waktu layar sehari pada usia itu. Tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa lebih sedikit waktu layar bahkan lebih baik," kata Piush.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement