Jumat 03 May 2019 12:12 WIB

Kenari Ampuh Turunkan Tekanan Darah

Konsumsi kenari dianjurkan bagi kesehatan jantung dan tekanan darah.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Kacang kenari.
Foto: Flickr
Kacang kenari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi kenari utuh setiap hari dapat membantu menurunkan tekanan darah pada orang yang berisiko terkena penyakit kardiovaskular (CVD). Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, meneliti efek menggantikan beberapa lemak jenuh dalam diet partisipan dengan kenari.

Para peneliti dari Pennsylvania State University (Penn State) di AS menemukan ketika partisipan makan kenari utuh setiap hari dalam kombinasi dengan jumlah keseluruhan lemak jenuh yang lebih rendah, mereka memiliki tekanan darah pusat yang lebih rendah. Menurut para peneliti, tekanan sentral adalah tekanan yang diberikan pada organ-organ seperti jantung.

Baca Juga

Ukuran ini, seperti tekanan darah yang diukur pada lengan dengan cara tradisional, memberikan informasi tentang risiko seseorang terkena CVD.

Profesor Nutrisi Terhormat di Penn State, Penny Kris-Etherton, menjelaskan studi ini menunjukkan bahwa karena kenari menurunkan tekanan pusat, risiko CVD mereka mungkin juga menurun. "Ketika partisipan makan kenari utuh, mereka melihat manfaat yang lebih besar daripada ketika mereka mengonsumsi makanan dengan profil asam lemak yang sama seperti kenari tanpa memakan kacang itu sendiri," kata Kris-Etherton seperti dilansir dari laman Indian Express, Jumat (3/5).

Jadi sepertinya ada sedikit sesuatu yang ekstra dalam kacang kenari yang bermanfaat, mungkin senyawa bioaktifnya, mungkin seratnya, mungkin sesuatu yang lain, Anda tidak mendapatkan asam lemak saja.

Alyssa Tindall, seorang lulusan PhD di Penn State, mengatakan penelitian ini adalah salah satu yang pertama untuk mencoba mengungkap bagian mana dari kacang kenari yang membantu mendukung kesehatan jantung.

Kacang kenari mengandung asam alfa-linolenat-ALA-omega-3 nabati yang dapat secara positif mempengaruhi tekanan darah.

“Kami ingin melihat apakah ALA adalah kontributor utama manfaat kesehatan jantung ini, atau apakah itu komponen bioaktif dari kacang walnut, seperti  polifenol. Kami merancang penelitian ini untuk menguji apakah komponen ini memiliki manfaat tambahan,” katanya.

Para peneliti merekrut 45 peserta, kelebihan berat badan atau obesitas, yang berusia antara 30 dan 65 tahun. Sebelum penelitian dimulai, peserta ditempatkan pada diet "run-in" selama dua minggu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement