Selasa 07 May 2019 06:34 WIB

Mengelola Diabetes Selama Kehamilan

Kehamilan tanpa kontrol di diabetes gestasional bisa picu komplikasi bayi.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Wanita hamil
Foto: pixabay
Wanita hamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes gestasional yang dialami ibu hamil tak harus ditakuti. Jika Anda mengikuti saran dokter, kehamilan Anda dipastikan sehat.

Anda hanya harus memantau dan mengonsumsi beberapa obat tambahan untuk menjaga gula darah tetap stabil dan janin sehat. Dua hingga 10 wanita hamil mengalami kondisi ini.

Baca Juga

Menurut Mayo Clinic, plasenta yang menghubungkan bayi dengan suplai darah di tubuh ibu menghasilkan berbagai level hormon. Hampir semuanya merusak kerja insulin dalam sel tubuh sehingga meningkatkan gula darah ibu.

Saat janin tumbuh, plasenta menghasilkan lebih banyak hormon penghambat insulin. Bagi kebanyakan wanita, ini tak masalah karena pankreas mereka memproduksi cukup insulin untuk menjaga kestabilan gula darah. Namun, ketika wanita pada dasarnya memiliki diabetes gestasional, pankreasnya tak bisa mengimbangi kenaikan gula darah, sehingga memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janinnya.

Apa yang perlu dilakukan agar janin tetap sehat? Dilansir dari Parenting, dokter dan ahli gizi akan mengatur pola makan Anda dengan menakar karbohidrat agar gula darah tetap stabil. Anda biasanya juga didorong berolah raga untuk menurunkan gula darah dan merangsang tubuh memindahkah glukosa ke sel-sel tubuh lainnya untuk digunakan sebagai energi.

Anda juga akan diajarkan memonitor gula darah. Dokter biasanya akan menyarankan melakukan tes empat kali sehari, mulai dari pagi hari saat perut kosong dan tiga kali setelah makan pagi, siang, dan malam.

Ibu hamil yang tidak mengontrol diabetes gestasionalnya bisa memicu komplikasi bayi, mulai dari berat lahir berlebih, gula darah rendah, kelahiran prematur, dan risiko diabetes tipe-2 di kemudian hari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement