REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harsi Handarini, Koordinator Indorunners Tebetian, mengatakan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi hasrat merokok. Dia berharap semakin banyak masyarakat teredukasi akan pentingnya aktivitas fisik seperti berlari untuk gaya hidup sehat.
"Sudah terbukti, aktivitas fisik juga tentunya lebih bagus daripada merokok, bisa meningkatkan mood dan energi," katanya di Jakarta, belum lama ini.
Merokok membawa dampak buruk terhadap kesehatan. Akan tetapi, berdasar data Kementerian Kesehatan lebih dari 60 juta penduduk Indonesia merupakan perokok aktif. Kondisi itu mendorong Pemerintah Provinsi Jakarta bersama komunitas Indorunners dan Smoke Free Jakarta ikut serta membatasi penyebaran bahaya rokok melalui acara Lungs on The Run.
Harsi menyebut awalnya banyak anggota yang hanya mencoba masuk komunitas Indorunners. Dalam perjalanannya aktivitas Indorunners menjadi lebih serius karena banyak yang merasakan manfaatnya. Menjadi serius dalam artian mereka rutin mengikuti kegiatan bermanfaat, seperti jadwal lari setiap Rabu malam.
Acara Lungs on The Run itu juga digelar untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang puncaknya 31 Mei nanti. Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular Kesehatan Jiwa dan NAPZA Dinkes Jakarta Endang Sri Wahyuningsih mengatakan prevalensi perokok terus meningkat setiap tahunnya. Angka ini meningkat terutama pada anak dan remaja.
Prevalensi perokok usia 10 tahun ke atas di DKI bahkan sudah sebesar 29 persen. "Karena itu kita juga dorong agar aktivitas fisik, contohnya berlari sebagai kampanye gaya hidup sehat," ujarnya.
Lungs on The Run merupakan acara lari virtual gagasan sejumlah komunitas yang juga didukung Kementerian Kesehatan. Gelaran diikuti tidak kurang dari 600 pelari termasuk pejalan kaki di seluruh Indonesia untuk mengumpulkan 30 juta langkah atau setara dengan 50 kilometer mulai 1-31 Mei 2019. Sebanyak 600 peserta telah terdaftat melalui aplikasi 99 virtual Race di Android dan iOS.