REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sensitif terhadap protein A1 bisa menjadi salah satu penyebab seseorang alergi terhadap susu sapi. Orang yang alergi susu sapi akan merasa tidak nyaman saat mengonsumsi produk susu.
Dokter ahli nutrisi Rizal Alaydrus mengatakan, terdapat perbedaan antara intoleransi terhadap laktosa dan alergi susu sapi. Keduanya memang punya gejala yang mirip. "Pada orang yang intoleransi terhadap laktosa, tubuh tidak bisa mencerna laktosa yang yang terdapat pada susu," kata dalam sebuah diskusi, Kamis (16/5)
Seseorang yang alergi susu sapi masih dapat mencerna zat gizi susu seluruhnya. Akan tetapi, ia merasakan efek samping seperti mual, nyeri perut, kembung, dan perubahan frekuensi buang air besar.
Efek samping tersebut juga dirasakan pada seseorang dengan intoleransi laktosa. Tetapi rasa tidak nyaman yang dirasakan seseorang yang alergi susu dikarenakan ia sensitif terhadap protein A1.
Brand Manager Kin, produsen produk susu sapi A2, Tiffany Pratiwi Suwandi mengatakan, kebanyakan produk susu di pasar Indonesia mengandung protein campuran antara A1 dan A2. Protein A1 dan A2 dihasilkan dari sapi A1 dan sapi A2 yang berbeda genetik.
Protein pada susu yang dihasilkan sapi A2 dianggap lebih aman untuk seseorang yang alergi terhadap susu. Masalah pencernaan akibat gangguan penyerapan laktosa yang timbul akibat minum susu sapi, khususnya yang mengandung protein A1, dapat berkurang setelah mengonsumsi susu dari sapi A2.
Meminum susu sapi A2 juga tidak memperparah gejala intoleransi laktosa. Tiffany menyarankan bagi orang yang sensitif terhadap susu untuk mengonsumsi susu sapi A2 guna menghindari efek tidak nyaman pada perut.
"Kin Fresh Milk hadir untuk menjadi solusi masalah seperti ini. Komposisi proteinnya sama dengan komponen protein yang ada pada ASI," kata Tiffany.