Sabtu 18 May 2019 10:40 WIB

Bahaya di Balik Penggunaan Tisu Basah

Meski praktis, tisu basah tak sepenuhnya aman untuk digunakan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Tisu Basah
Foto: ist
Tisu Basah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tisu basah memang praktis untuk mendapatkan kebersihan dengan cara kilat. Dibalik itu, ternyata benda ini perlu mendapatkan perhatian lebih karena bisa membahayakan tubuh dan juga lingkungan.

Sebuah laporan dari Reuters menyebutkan, penggunaan tisu basah dapat menyebabkan ruam di tempat yang tidak nyaman. Laporan ini memberi contoh tentang seorang pria yang memiliki ruam di sekitar anusnya, yang sangat buruk dan menyakitkan. Kondisi ini membuatnya tidak bisa berjalan selama berbulan-bulan.

Alasan di balik peristiwa itu karena beberapa tisu basah mengandung methylchloroisothiazolinone (MCI). Senyawa kimia ini merupakan pengawet dengan efek anti bakteri dan antijamur yang bisa keras pada kulit.

Bahkan, beberapa merek tisu basah mengandung pengawet dan pewangi yang sebaiknya tidak bersentuhan dengan kulit manusia, terutama dari bayi dan anak kecil. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kandungan yang ada di dalam tisu basah.

Selain itu, tisu basah pun dapat menyebarkan bakteri. Ketika benda ini digunakan untuk membersihkan beberapa permukaan, mereka hanya menyebarkan bakteri dan bukannya menghilangkannya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cardiff menemukan, tisu basah memiliki variabilitas yang hebat dalam hal membunuh bakteri. Namun, tetap saja sabun dan air menjadi pilihan yang jauh lebih baik.

Di samping itu, tisu basah pun buruk untuk lingkungan. Saat membuang tisu ke dalam kloset, ini tidak hanya menyumbat, alirannya bisa menghantarkan tisu ke habitat binatang air.

Sebagian besar tisu basah mengandung serat plastik, yang membuatnya sebagian tidak dapat terurai secara alami. Ketika tisu ini masuk ke badan air yang lebih besar, hewan air mengkonsumsinya dan akhirnya mati.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement