REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sekitar dua persen penduduk Tangerang diprediksi mengidap diabetes melitus (DM). Data itu didasarkan pada catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Banten. Saat ini jumlah penduduk mencapai 3,47 juta jiwa.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi mengatakan jumlah penderita diabetes melitus diperkirakan mencapai 69.500 jiwa. Mereka tersebar di 29 kecamatan.
"Penyebab diabetes melitus berkembang karena dua faktor yakni keturunan dan pola hidup tidak sehat yang dilakukan warga," katanya. Ia berharap warga dapat mencegah penyakit tersebut daripada mengobati. Menurutnya pola hidup yang tidak sehat berpengaruh besar terhadap perkembangan penyakit DM.
Penderita diabetes melitus diimbau lebih banyak berolahraga dan mengonsumsi buah-buahan sayur setiap hari. Kebiasaan tersebut dapat mengurangi risiko terkena DM.
Menurut Hendra penderita diabetes melitus dianjurkan untuk tidak berlebihan mengonsumsi karbohidrat dan gula karena jika tidak maka pasien akan sulit diobati. "Meski penderita dapat disembuhkan dengan meminum obat tapi lebih baik mengurangi makanan mengandung gula tinggi. Untuk itu perlu ada terapi obat juga nutrisi dengan cara menghitung kalori jenis makanan supaya dapat sembuh," ujarnya.
Dia mengatakan gejala awal penderita diabeter melitus adalah sering buang air kecil, sering haus, lapar, sakit, dan berat badan turun. Hendra mengatakan petugas medis di Puskesmas harus dapat memberikan sosialisasi kepada penderita menyangkut pola makan selama bulan Ramadhan.