Senin 27 May 2019 04:00 WIB

Ini Efek dari Terlalu Sering dan Terlalu Jarang Mandi

Mandi terlalu sering atau terlalu jarang sama-sama punya efek buruk

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Christiyaningsih
Perempuan mandi dengan bodywash (Ilustrasi)
Foto: Sheknows
Perempuan mandi dengan bodywash (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Mandi terlalu sering maupun mandi dalam frekuensi yang terlampau jarang sama-sama memiliki efek kurang baik. Kegiatan rutin membersihkan tubuh dari kotoran menggunakan air dan sabun itu seharusnya tidak kurang serta tak berlebihan.

Sejumlah pakar meyakini rata-rata orang mandi terlalu sering daripada seharusnya. Akan tetapi, tidak ada angka pasti berapa kali jumlah mandi yang sesuai. Semua tergantung pada gaya hidup dan kondisi geografis tempat tinggalnya.

Baca Juga

 

Karena itu, jumlah mandi yang disarankan bisa berbeda-beda di tiap lokasi. Terlalu sering mandi dengan sabun alkali bisa mengikis minyak alami di permukaan kulit. Padahal, minyak itu melindungi sel kulit dan menjaga kulit tetap lembap.

Akibatnya, kulit rentan terpapar bakteri dan virus. Kondisi itu juga memicu gatal-gatal, kulit kering, bersisik, serta penyakit eksim. Selain tidak dianjurkan terlalu sering. Sebaiknya durasi mandi tidak terlalu lama dan tidak menggunakan air terlalu panas.

Menyabuni tubuh secara berlebihan pun tidak sehat. Gosokan yang terlalu banyak bisa menghancurkan sebum sehingga flora kulit tak seimbang. Sejumlah studi mengaitkannya dengan alergi, asma, penyakit autoimun, serta diabetes.

Di sisi lain, jarang mandi dapat memicu perkembangan komedo dan jerawat. Melewatkan mandi ketika tubuh sedang berkeringat atau setelah berolahraga dapat mengakibatkan masalah yang lebih besar daripada akumulasi kotoran dan bakteri.

Keringat dapat mengiritasi kulit dan meningkatkan risiko infeksi bakteri atau jamur. Tidak membersihkan kulit secara cukup juga dapat menyebabkan dermatitis neglecta, kondisi akibat akumulasi sebum, keratin, keringat, dan kotoran.

Jadi, seberapa sering kita harus mandi? Seperti telah disebutkan sebelumnya, tidak ada jawaban pasti mengenai hal itu. Mandi bisa disesuaikan dengan kondisi, misalnya saat tubuh terasa kotor dan berkeringat atau rentan terhadap bau badan.

Bagi Muslim, Rasulullah SAW mengajarkan untuk mandi dua kali sehari. Dokter menyarankan bayi dan lansia tidak mandi setiap hari karena kulitnya sensitif. Bagi yang tinggal di negara beriklim dingin, mandi dua hari sekali dirasa sudah cukup.

Agar kulit tetap sehat dan terhidrasi, penting untuk mengingat bahwa mandi cukup dilakukan dalam waktu singkat. Gunakan air hangat dan pilih sabun lembut yang mampu membersihkan sekaligus melembapkan kulit.

Hindari menggosok tubuh terlalu keras saat menggunakan produk lulur. Usai mandi, pakailah losion supaya kulit lebih sehat. Tak hanya mandi, mencuci tangan dengan air dan sabun pun penting guna menghindarkan penyakit, dikutip dari laman Times Now News.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement