REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Para ilmuwan yang mempelajari bakteri yang menyebabkan demam berdarah, sakit tenggorokan parah dan sejenis penyakit jantung, mengatakan mereka dekat dengan pengembangan vaksin pencegah ratusan ribu infeksi dalam setahun.
Dalam sebuah studi di jurnal Nature Genetics, para ilmuwan dari Inggris dan Australia menemukan perbedaan detail antara bakteri Streptococcus Grup A (yang dikenal sebagai Strep A), tetapi juga menemukan beberapa target molekuler yang umum di banyak turunan. Ini menawarkan potensi pengembangan vaksin.
Seperti dilansir Malay Mail, Senin (27/5), para peneliti dari Wellcome Sanger Institute dan Universitas Cambridge Inggris, serta dari Doherty Institute Australia dan Universitas Queensland, mengurutkan DNA lebih dari dua ribu sampel Strep A dari 22 negara, termasuk di Afrika dan dari komunitas Aborigin Australia.
“Dengan menggunakan semua data yang kami kumpulkan, kami mempersempit gen umum di hampir semua jenis Strep A secara global,” kata Mark Davies dari Institut Wellcome Sanger dan Doherty yang ikut memimpin pekerjaan ini.
“Ini adalah langkah maju yang luar biasa dalam mengidentifikasi apa yang mungkin berfungsi sebagai kandidat vaksin global,” ujarnya lagi.
Direktur Australian Infectious Diseases Research Centre mengatakan temuan itu harus "memperbarui momentum" dan memungkinkan pendekatan jalur cepat ke suntikan Strep A global. Sebab, pengembang obat potensial dapat menggunakan database untuk menemukan target molekul yang paling mungkin dilakukan.
Strep A adalah salah satu dari 10 penyebab utama kematian di dunia karena penyakit menular. Diperkirakan, Strep A menyebabkan lebih dari setengah juta kematian setiap tahun.
Strep A dapat menyebabkan beberapa infeksi berbeda, mulai dari radang tenggorokan, demam berdarah yang menjadi ancaman di banyak belahan dunia, hingga penyakit jantng rematik yang dapat mempengaruhi populasi tertentu, termasuk warga Aborigin Australia.