Kamis 30 May 2019 09:27 WIB

Rokok Elektronik Berperasa Tingkatkan Risiko Sakit Jantung

Cairan perasa pada rokok elektronik dapat tingkatkan risiko penyakit jantung

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Christiyaningsih
Rokok Elektrik
Foto: Reason
Rokok Elektrik

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para ilmuwan Stanford University menemukan cairan perasa pada rokok elektronik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Dari studi yang dilakukan didapati cairan perasa tersebut menyebabkan disfungsi sel.

Para ilmuwan menemukan setidaknya ada enam rasa populer dengan atau tanpa nikotin yang memiliki efek racun yaitu rasa kayu manis serta mentol. Menurut para peneliti dua rasa itu sangat berbahaya.

Baca Juga

Perasa kayu manis dan mentol secara signifikan mengganggu kemampuan sel-sel yang dikultur untuk membentuk struktur tubular, seperti kapiler yang terkait dengan pertumbuhan pembuluh darah baru. Peneliti menemukan efek paparan berbagai cairan perasa rokok elektronik tergantung konsentrasi nikotin.

Tetapi yang lain, seperti migrasi seluler dan penurunan viabilitas sel, tidak tergantung pada nikotin. Para peneliti memperingatkan rokok elektronik dapat menipu. Orang memiliki perasaan tentang berapa banyak rokok yang dinyalakan ketika mereka merokok dengan cara konvensional. Tetapi perokok elektronik jauh lebih mudah untuk mengekspos cairan perasa level tinggi dalam jangka waktu pendek.

Profesor Pengobatan Kardiovaskular dan Radiologi di Stanford University Joseph Wu mengatakan studi ini jelas menunjukkan rokok elektronik bukan alternatif yang aman. “Ketika kami mengekspos sel ke enam rasa berbeda dari cairan rokok elektronik dengan berbagai tingkat nikotin, kami melihat kerusakan yang signifikan,” kata Wu dilansir Xinhua, Kamis (30/5)

Penelitian ini diterbitkan pada Senin (27/5) dalam Journal of American College of Cardiology. Para peneliti menyelidiki sel endotel manusia yang dihasilkan di laboratorium dari sel punca pluripotent atau iPS. Ini merupakan yang pertama dari jenis penelitiannya.

Sel iPS manusia dapat menjadi banyak jenis sel yang berbeda. Ini menjadi cara untuk mempelajari sel yang akan sulit untuk diisolasi langsung dari pasien.

Sel-sel endotel yang tumbuh di laboratorium melapisi bagian dalam pembuluh darah terpapar dengan cairan perasa rokok elektronik. Paparan perasa rokok elektronik meningkatkan tingkat relatif molekul yang dapat menyebabkan kerusakan DNA dan terkait dengan kematian sel. Sel-sel itu juga kurang mampu membentuk tabung pembuluh darah baru dan berpartisipasi dalam penyembuhan luka.

Di Amerika Serikat (AS), penyakit kardiovaskular bertanggung jawab atas sekitar sepertiga kematian akibat merokok pada perokok. Sebelumnya, rokok elektronik disebut-sebut dapat mengurangi risiko kanker tetapi pengaruhnya terhadap kesehatan vaskular belum jelas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement