Jumat 31 May 2019 07:03 WIB

Nyamuk Lebih Suka Gigit Ibu Hamil, Alasannya?

Nyamuk menyukai manusia dengan suhu tubuh yang lebih tinggi, seperti ibu hamil.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Ibu Hamil
Foto: pixabay
Ilustrasi Ibu Hamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada cukup banyak penyakit berbahya yang bisa ditularkan oleh nyamuk kepada ibu hamil. Sebut saja penyakit zika, malaria, demam berdarah hingga demam kuning. Ironisnya, ibu hamil justru menjadi salah satu target yang disukai oleh nyamuk.

Ada alasan mengapa ibu hamil menjadi salah satu target yang disukai oleh nyamuk. Nyamuk pada dasarnya tertarik pada karbon dioksida yang dihembuskan oleh manusia. Nyamuk juga dapat mencium aroma manusia dari jarak 164 kaki.

Baca Juga

Beragam jenis deodoran tidak akan memberi pengaruh besar untuk mengelabui nyamuk. Nyamuk tetap dapat mencium senyawa-senyawa yang berasal dari napas dan keringat manusia. Beberapa senyawa ini adalah asam laktat, asam urat, amonia dan aseton.

Nyamuk juga menyukai manusia dengan suhu tubuh yang lebih tinggi. Ukuran berat badan yang besar dapat meningkatakan suhu tubuh.

Berdasarkan alasan-alasan inilah, ibu hamil menjadi salah satu target yang disukai oleh nyamuk. Ibu hamil cenderung memiliki tubuh yang lebih besar dan memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi.

Di samping itu, ada cukup banyak senyawa pada aroma yang dilepaskan oleh kulit ibu hamil. Seperti dilansir The Epoch Times, setidaknya ada sekitar 350 senyawa yang bisa dilepaskan.

Meski menjadi salah satu target favorit nyamuk, bukan berarti ibu hamil tak bisa menghindar. Ada beberapa trik yang bisa dilakukan oleh ibu hamil untuk menghalau gigitan nyamuk.

Salah satunya adalah memakai baju yang tertutup, khsusunya ketika sedang ebrada di luar ruangan atau di area-arae tempat banyak nyamuk berkumpul. Cara lainnya adalah memasang kawat nyamuk pada pintu atau jendela rumah sehingga nyamuk dari luar tidak mudah masuk ke dalam rumah. Penggunaan bahan-bahan alami seperti tanaman pengusir nyamuk juga dapat membantu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement