REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental. Penelitian baru mengungkapkan hal tersebut benar-benar berhasil dibuktikan oleh 1,2 juta orang Amerika.
"Berolahraga diasosiasikan dengan menurunnya gangguan kesehatan mental. Hal ini berlaku bagi siapa pun tanpa dipengaruhi oleh usia, ras, gender, penghasilan maupun tingkat pendidikan," ujar Adam Chekroud, ilmuwan dari Univeritas Yale, Amerika.
Namun, para peneliti juga menemukan bahwa berolahraga terlalu sering memiliki dampak tidak baik terhadap kesehatan mental. Sebuah penelitian berkenaan dengan hal tersebut sudah dipublikasikan dalam The Lancet Psychiatry Journal.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Yale dan Universitas Oxford menyebut bahwa mereka yang berolahraga memiliki 1,5 hari lebih sedikit mengalami penurunan kesehatan mental dalam sebulan dibandingkan yang tidak berolahraga sama sekali.
Dari seluruh jenis aktivitas yang dapat meningkatkan kesehatan mental, ada beberapa yang disebut paling efektif yaitu olahraga yang melibatkan kerjasama tim, bersepeda, senam aerobik, dan berlatih di gym. Kesimpulan ini diambil setelah menganalisa data dari 1,2 juta orang dewasa di 50 negara bagian Amerika.
Data diambil dari laporan demografi yang menyertakan informasi mengenai kesehatan fisik peserta, kesehatan mental serta perilaku mental. Selain depresi, gangguan kesehatan mental tidak dimasukkan sebagai data.
Para peserta diminta mengestimasi jumlah hari saat mereka mengalami penurunan kesehatan mental dalam 30 hari terakhir. Mereka juga ditanyai secara rinci tentang aktivitas olahraga dalam 30 hari terakhir, mulai dari intensitas hingga durasi latihan. Para peserta ditandai dalam beberapa kategori seperti ras, gender, status pernikahan, penghasilan, hingga diagnosa depresi sebelumnya.
Dari penelitian ini, para ilmuwan juga menyimpulkan bahwa olahraga paling baik yang bisa memberikan manfaat optimal untuk kesehatan mental yaitu dilakukan selama 45 menit sebanyak tiga sampai empat kali seminggu. Mereka mengatakan rata-rata penurunan gangguan mental berkurang sebanyak 43,2 persen.
Tidak hanya rutin berolahraga, mengerjakan pekerjaan di rumah yang menstimulasi gerakan ternyata juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental. Melakukan pekerjaan rumah bahkan bisa menurunkan stres dan depresi hingga 10 persen.