Selasa 11 Jun 2019 05:00 WIB

Kenali Manfaat Konsumsi Lemak Bagi Tubuh

Lemak memiliki sejumlah jasa bagi kesehatan tubuh

Rep: Eric Iskandarsjah Z./ Red: Christiyaningsih
Makanan berlemak tinggi (Ilustrasi)
Makanan berlemak tinggi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PENNSYLVANIA -- Dalam ragam situasi, lemak kerap mendapat perlakuan yang kurang tepat. Sejumlah narasi menyebut bahwa lemak adalah sumber obesitas yang harus dijauhi. Padahal, lemak juga memiliki sejumlah jasa bagi kesehatan tubuh.

Dilansir dari Self, sebenarnya lemak memiliki kontribusi yang tak sedikit dalam memasok energi. Dalam satu gram lemak terdapat sembilan kalori. Jumlah ini lebih besar dari protein dan karbohidrat yang hanya mengandung empat kalori dalam tiap gram.

Baca Juga

Menurut Food and Drug Administration (FDA), energi dalam lemak terbilang lebih awet. Saat energi dari karbohidrat mulai menipis, maka tubuh dapat mengambil cadangan energi yang tersimpan dalam lemak.

Lemak juga memiliki peran dalam perkembangan tubuh karena lemak merupakan komponen dasar dari sel membran di seluruh tubuh. Perannya pun tak main-main karena lemak berkontribusi dalam proses pembekuan darah dan sistem saraf dam reproduksi dan sistem kekebalam tubuh

Berdasarkan Merck Manuals, manfaat positif dari lemak paling banyak didapat dari asam lemak esensial dalam minyak nabati dan minyak ikan. Dua asam lemak esensial itu dianggap sangat berperan dalam mendukung perkembangan dan fungsi otak.

Tak hanya itu, lemak juga berperan krusial dalam menyerap beberapa vitamin. Bahkan, peran itu tak dapat digantikan oleh zat apapun. Beberapa vitamin yang hanya diserap dengan bantuan lemak di antaranya adalah vitamin A, D, E, dan K. Hal ini tentu sangat krusial mengingat vitamin-vitamin itu adalah vitamin yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tulang, gigi, rambut, kulit dan penglihatan.

Lebih jauh, lemak juga merupakan pahlawan dalam pengaturan kadar kolesterol dalam tubuh. Lemak tak jenuh dapat membantu menurunkan kolesterol LDL (low-density lipoprotein) atau yang juga dikenal sebagai kolesterol jahat.

Lemak tak jenuh pun dapat menekan resiko penyakit jantung karena ia sekaligus berperan dalam meningkatkan HDL (high-density lipoprotein). Konsumsi makanan dengan kadar lemak yang terlalu rendah justru tidak baik karena tubuh menjadi kesulitan dalam menyerap vitamin.

Selain itu, kadar lemak yang terlalu rendah juga akan menggangu sejumlah fungsi organ dan sel membran. Apalagi saat kita mengonsumsi lemak, zat ini juga berperan dalam memanjakan mulut.

Peneliti senior di Penn Medicine, Colleen Tewksbury, menyebut saat makan lemak mulut kita dibuat jadi ‘senang’. "Lemak membantu berkontribusi pada rasa di mulut dengan melapisi mulut dan membantu kita dalam menikmati makanan lebih lama," ujar Tewksbury.

Berkat lemak, rasa dari sebuah makanan menjadi lebih menonjol dan lebih tahan lama. Saat kita sibuk mengunyah makanan berlemak, secara otomatis tubuh langsung bersiap melakukan proses panjang dalam memecah lemak hingga kembali pada komponen dasarnya yakni asam lemak dan gliserol.

Akan tetapi karena lemak tidak larut dalam air, tubuh memerlukan mekanisme yang cukup kompleks demi dapat menyerap dan mendistribusikan komponen dasar tersebut. Ini adalah bagian dari alasan mengapa kita mencerna makanan berlemak lebih lambat dan merasa makanan berlemak melekat lebih lama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement