Jumat 14 Jun 2019 00:44 WIB

Suplemen Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan Berbahaya

Suplemen bisa sangat mudah mengirim anak-anak dan remaja ke rumah sakit.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
Seorang wanita sedang mengonsumsi suplemen (Ilustrasi).
Foto: womenhealthcaretopics.com
Seorang wanita sedang mengonsumsi suplemen (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen sering kali menjanjikan hasil mencolok seperti penurunan berat badan, pembentukan otot, dan penambahan energi. Padahal, suplemen bisa sangat mudah mengirim anak-anak dan remaja ke rumah sakit.

Hasil studi tersebut diketahui dari hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Adolescent Health yang dikutip dari Time, Jumat (14/6). Sebuah analisis dari catatan Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) mengungkapkan, dari Januari 2004 hingga April 2015, sekitar 1.000 orang berusia 25 dan lebih muda memiliki masalah kesehatan yang terkait dengan suplemen makanan.

Baca Juga

Sekitar 40 persen dari mereka dikategorikan sebagai masalah parah, mengakibatkan 166 rawat inap dan 22 kematian. Angka-angka yang dirilis itu bisa jadi hanya puncak gunung es, karena banyak masalah tidak dilaporkan.

Suplemen tertentu tampaknya lebih berbahaya daripada yang lain. Suplemen yang mengklaim dapat membantu penurunan berat badan, pembentukan otot, dan penambah energi hampir tiga kali lebih menimbulkan masalah kesehatan. Sedangkan yang menawarkan untuk fungsi seksual atau pembersihan usus besar dua kali lebih mungkin berkontribusi terhadap masalah kesehatan daripada vitamin.

Para penulis mencatat, beberapa produk telah terbukti tercampur dengan zat yang tidak diungkapkan, termasuk obat resep, logam berat, dan pestisida. Contoh saja pada tahun 2015, para peneliti menemukan beberapa suplemen penurun berat badan mengandung stimulan seperti amfetamin yang tidak tercantum pada label.

FDA telah berulang kali memperingatkan konsumen tentang risiko mengonsumsi suplemen yang menjanjikan keajaiban instan hasil seperti penurunan berat badan secara dramatis dan pencegahan atau pengobatan penyakit. Dalam kasus yang parah, studi dan makalah sebelumnya menunjukkan, suplemen dapat dikaitkan dengan masalah jantung, reaksi alergi dan interaksi berbahaya dengan obat resep.

Sementara multivitamin mungkin lebih sedikit menyebabkan masalah kesehatan yang mengancam jiwa dibandingkan dengan jenis suplemen lainnya, namun, mengonsumsinya sangat tidak diperlukan. Penelitian baru-baru ini menemukan, tambahan nutrisi itu tidak meningkatkan kesehatan dan umur panjang serta mengonsumsi suplemen tertentu dalam dosis tinggi, termasuk kalsium dan vitamin D, dapat meningkatkan risiko kanker dan kematian dini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement