Jumat 21 Jun 2019 08:24 WIB

Konsumsi Yoghurt Tekan Risiko Kanker Usus Pada Pria

Pria yang secara teratur mengonsumsi yoghurt punya risiko kanker usus lebih rendah

Rep: Desy Susilawati/ Red: Christiyaningsih
Yoghurt, camilan sehat dan menyegarkan (ilustrasi)
Yoghurt, camilan sehat dan menyegarkan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pria yang secara teratur mengonsumsi yoghurt punya risiko kanker usus lebih rendah hingga seperlima. Penelitian oleh University of Washington menemukan pria yang mengonsumsi dua atau lebih porsi yoghurt dalam sepekan punya kemungkinan lebih rendah untuk mengalami adenoma. Adenoma adalah polip di usus yang akhirnya dapat menjadi kanker. 

Dikutip dari Independent, setelah melacak lebih dari 32 ribu pria selama 25 tahun, para peneliti menemukan konsumsi setidaknya dua porsi yoghurt dalam sepekan menekan pertumbuhan adenoma hingga 19 persen.

Baca Juga

Pria yang rutin menyantap yoghurt juga 26 persen lebih kecil memiliki tumor jenis paling berisiko tinggi. Karena penelitian ini bersifat observasional, para peneliti mengatakan mereka tidak dapat memastikan mengapa yoghurt dapat menurunkan risiko pertumbuhan pra-kanker.

Namun, peneliti menyatakan bahwa itu bisa terjadi karena keberadaan dua bakteri yang biasa ditemukan dalam yoghurt. Dua bakteri itu adalah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.

Sifat anti inflamasi produk susu juga dapat mengurangi kebocoran usus. Yin Cao, peneliti dari Washington University mengatakan data mereka memberikan bukti baru peran yoghurt dalam tahap awal pengembangan kanker kolorektal dan potensi bakteri usus dalam memodulasi proses ini.

"Temuan ini jika dikonfirmasi oleh penelitian di masa depan, menunjukkan yoghurt dapat berfungsi sebagai faktor yang dapat dimodifikasi secara luas, yang dapat melengkapi skrining kanker kolorektal dan mengurangi risiko adenoma di antara yang tidak diskrining," jelasnya.

Penelitian ini melacak total 32.606 pria dan 55.743 wanita yang semuanya melewati endoskopi usus bagian bawah. Ini adalah sebuah prosedur medis yang memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam usus menggunakan instrumen yang disebut endoskop.

Setiap empat tahun, para peserta memberikan informasi tentang gaya hidup dan diet mereka, termasuk berapa banyak yoghurt yang mereka makan. Selama periode penelitian, 5.811 pertumbuhan pra-kanker berkembang pada pria dan 8.116 tumbuh pada wanita.

Jika pria yang mengonsumsi yoghurt memiliki risiko yang jauh lebih rendah mengalami pertumbuhan pra kanker, hal serupa tidak ditemui pada wanita.

Katie Patrick, petugas informasi kesehatan dari Cancer Research UK mengatakan usus besar adalah rumah bagi triliunan mikroba. "Bagaimana bakteri dalam usus kita dapat memengaruhi risiko kanker usus adalah bidang penelitian yang menarik. Banyak hal yang memengaruhi jenis serangga di usus kita dan kesehatan usus kita secara keseluruhan, termasuk makanan yang kita makan," kata Patrick.

“Tapi pria tidak perlu mengisi troli belanjaan mereka dengan yoghurt karena terlalu dini untuk mengatakan dari penelitian ini apakah makan lebih banyak yoghurt dapat mengurangi risiko kanker usus," imbuhnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement