Selasa 25 Jun 2019 07:11 WIB

Kecepatan Makan Anda Bisa Jadi Buat Anda Gemuk

Pemakan cepat tercatat berlingkar pinggang lebih besar dari pemakan lambat.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Wanita sedang makan
Foto: pexels
Wanita sedang makan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tujuan penurunan berat badan jelas dipengaruhi oleh apa yang ada di piring santapan Anda. Tapi tahukah, seberapa cepat Anda menghabiskan makanan juga berdampak besar pada berat badan?

Seperti dilansir dari laman Times of India, Selasa (25/6), kecepatan memakan makanan memengaruhi berat badan. Studi yang dilakukan para peneliti Jepang diikuti 1.083 orang dewasa selama lima tahun. Kelompok orang dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan seberapa cepat mereka makan yaitu lambat, normal dan cepat.

Baca Juga

Mereka juga menjawab kuesioner di awal studi tentang diet, rutinitas olahraga, dan riwayat medis. Tidak ada relawan yang memiliki sindrom metabolik termasuk obesitas perut, kolesterol HDL rendah, trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi atau gula darah tinggi.

Setelah lima tahun ketika para peserta melaporkan kembali, 84 dari mereka didiagnosis dengan sindrom metabolik dan kecepatan makan mereka merupakan prediktor utama menurut hasil dalam jurnal Circulation. Pemakan cepat memiliki kemungkinan 89 persen memiliki sindrom metabolik daripada pemakan normal dan lambat. Hanya 2,3 persen dari pemakan lambat yang didiagnosis dengan sindrom metabolik sementara 11,6 persen dari pemakan cepat didiagnosis dengan sindrom metabolik.

Bukan hanya ini, orang yang makan cepat juga menambah berat badan, memiliki lingkar pinggang yang lebih besar dan kadar gula darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemakan yang lambat. Para peneliti mengatakan ketika Anda makan makanan terlalu cepat, Anda tidak memberi tubuh Anda kesempatan untuk memberi sinyal ketika kenyang dan ingin berhenti. Faktor ini juga membuat pemakan cepat, makan berlebihan.

Makan cepat menyebabkan fluktuasi glukosa lebih besar, yang bahkan dapat menyebabkan resistensi insulin.

Studi lain yang dilakukan pada wanita dari Selandia Baru menemukan bahwa pemakan cepat memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi. Namun studi Cina lain menemukan bahwa pria gemuk, ketika disuruh mengunyah makanan mereka 40 kali, bukan 15 kali, makan lebih sedikit dari yang mereka lakukan.

Mengunyah makanan lebih banyak menyebabkan tubuh membakar lebih banyak kalori, hingga 1.000 ekstra setiap bulan. Apakah Anda membutuhkan lebih banyak alasan untuk makan lambat?

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement