Sabtu 29 Jun 2019 06:35 WIB

Semudah Apa Orang Bisa Tertular Virus Hepatitis A?

Pacitan berada dalam KLB Hepatitis A sejak 25 Juni dengan 800 warga terjangkit.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Pasien penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di tempat-tempat tidur darurat (velt bed) di Puskesmas Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2019).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Pasien penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di tempat-tempat tidur darurat (velt bed) di Puskesmas Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hepatitis A merupakan penyakit infeksi yang endemis di Indonesia. Kasus terbaru yang dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) merebak di Pacitan, Jawa Timur, dengan lebih dari 800 orang yang terjangkit.

"Berdasarkan pengalaman klinis, jumlah kasus hepatitis akan meningkat di akhir kemarau dan di masa awal musim hujan seperti saat ini," ungkap akademisi dan praktisi kesehatan, Prof dr Ari Fahrial Syam.

Baca Juga

Virus hepatitis A menginfeksi organ hati. Virusnya masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman dan juga melalui kontak langsung.

Selain itu, hubungan seksual secara anal maupun oral, juga bisa menjadi penyebab orang tertular hepatitis A. Virus ini terdapat pada feses pasien yang terinfeksi.

Kasus hepatitis A yang menyebabkan KLB, menurut Ari, biasanya berhubungan dengan makanan atau minuman yang tercemar. Ia menjelaskan, sebenarnya penyakit ini tidak mudah menular dari satu orang ke orang lain yang hanya bertemu di sekilas.

"Makanan dan minuman yang tercemar menjadi media utama penyebab penularan infeksi hepatitis A," ungkap Ari yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam.

Penderita hepatitis A, biasanya datang ke dokter saat sudah dalam kondisi tubuh kuning dan air seninya berwarna cokelat seperti air teh. Itu pula yang membuat hepatitis A disebut sebagai sakit kuning. Gejala yang timbul bisa ringan sampai berat.

"Jika terjadi hepatitis fulminan akibat virus hepatitis A ini dapat menyebabkan kematian," jelas Ari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement