Selasa 09 Jul 2019 13:25 WIB

Sejumlah Vitamin Justru Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Menggabungkan kalsium dan vitamin D tampaknya meningkatkan risiko terkena strok.

Rep: Puti Almas/ Red: Gita Amanda
Minuman Bervitamin.
Foto: MensXP.com
Minuman Bervitamin.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah penelitian menemukan bahwa suplemen vitamin yang dikonsumsi banyak orang setiap harinya di dunia dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. Dalam studi yang dilakukan juga terlihat adanya hubungan antara beberapa jenis pil harian yang menggabungkan kalsium dan vitamin D bersama dengan peningkatan resiko strok.

Menurut para ilmuwan dari Amerika Serikat (AS), kombinasi dalam suplemen tersebut dapat terkait dengan aterosklerosis, penyakit yang menimbun plak di arteri. Pil sejenis ini biasanya dipasarkan sesuai kebutuhan untuk menjaga kekuatan tulang.

Baca Juga

Biasanya, suplemen atau vitamin dalam bentuk pil tersebut ditujukan untuk orang-orang paruh baya atau lanjut usia. Karena itu, mereka juga telah semakin rentan terhadap resiko strok.

Secara keseluruhan, diperkirakan sekitar 45 persen orang dewasa di Inggris mengkonsumsi beberapa jenis suplemen vitamin setiap hari. Bahkan, industri obat-obatan seperti ini disebut bernilai hingga 430 juta poundsterling per tahun.

Sementara itu, dalam sebuah data yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, terlihat serangkaian hasil yang lebih luas menunjukkan beberapa suplemen gizi melindungi orang-orang yang mengkonsumsinya dari penyakit kardiovaskular, hingga lainnya yang menimbulkan kematian. Berdasarkan penilaian dari 277 uji coba yang melibatkan hampir satu juta orang, penelitian juga mempertanyakan efektivitas diet gaya Mediterania untuk meningkatkan ketahanan terhadap penyakit jantung.

Safi Khan, pemimpin penelitian di West Virginia University mengatakan hanya kombinasi kalsium dan vitamin D yang kemungkinan terkait dengan resiko strok lebih tinggi. Namun, suplemen maupun vitamin lainnya tampak tidak memiliki efek signifikan pada mortalitas, serta kardiovaskular.

Dalam penelitian tersebut juga dilihat efek dari 16 suplemen nutrisi yang berbeda. Termasuk sebanyak delapan intervensi diet pada mortalitas dan hasil kardiovasuklar pada orang-orang dewasa.

Dari sana, dapat disimpulkan bahwa mengurangi garam dan mengkonsumsi asam lemak omega-3 dalam ikan memberi perlindungan terhadap penyakit jantung. Sementara, asam folat menawarkan perlindungan terhadap strok.

Tetapi, suplemen yang menggabungkan kalsium dan vitamin D tampaknya meningkatkan risiko terkena strok sebesar 17 persen. Meski demikian, para ilmuwan telah mendesak kehati-hatian dalam menafsirkan hasil penelitian tersebut, karena menetapkan sebab dan akibat di bidang nutrisi selama ini dinilai cukup sulit.

“Kami menemukan hanya sedikit dari 16 suplemen gizi dan satu dari delapan intervensi diet yang dievaluasi memiliki beberapa efek perlindungan dalam pengurangan risiko kardiovaskular,” ujar Khan dilansir Telegraph, Selasa (9/7).

Suplemen yang tampaknya tidak memiliki efek signifikan pada mortalitas atau hasil kardiovaskular diantaranya adalah selenium, vitamin A, vitamin B6, vitamin C,  dan vitamin E. Kemudian vitamin D dan kalsium yang masing-masing terpisah, serta asam folat dan zat besi.

Dalam sebuah kesimpulan dari penelitian tersebut mengatakan bahwa orang-orang disarankan untuk tidak perlu mengkonsumsi suplemen vitamin. Mereka dinilai harus mendapatkan berbagai jenis vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dengan memakan makanan yang bergizi seimbang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement