Selasa 09 Jul 2019 22:52 WIB

Disiplin, Langkah Efektif Cegah Komplikasi Diabetes

Cara paling efektif mencegah komplikasi diabetes adalah disiplin dalam gaya hidup

Peserta komunitas Siloam Senior Health Club dalam acara halalbihalal Idul Fitri 1440 H dan edukasi kesehatan Siloam Hospital TB Simatupang
Peserta komunitas Siloam Senior Health Club dalam acara halalbihalal Idul Fitri 1440 H dan edukasi kesehatan Siloam Hospital TB Simatupang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes merupakan penyakit yang berlangsung lama atau kronis yang ditandai dengan meningginya kadar gula (glukosa) darah. Penumpukan glukosa di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dan menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.

Dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospitals TB Simatupang dr I Gusti Ngurah Adhiartha menyatakan jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita. Sehingga cara paling efektif mencegah timbulnya komplikasi diabetes adalah disiplin pasien dalam gaya hidup dan terbuka kepada dokter.

"Umumnya dokter dapat mengobati diabetes pada penderita gejala diabetes di fase satu. Namun, ketika sudah melewati diabetes fase dua, dokter hanya bisa membantu mengurangi dengan pengobatan dari keluhan rasa sakit penderita komplikasi diabetes" tutur dia dalam kegiatan halal bihalal Idul fitri 1440 H bersama anggota komunitas dan keluarga anggota komunitas yang menjadi relasi Siloam Hospitals TB Simatupang.

Ditambahkan dr. Adhiartha, kunci displin cegah diabetes dapat dilakukan dengan pola hidup sehat. "khusus pasien diabetes, satu pola hidup tambahan adalah teratur makan obat, "imbuhnya.

Pola hidup sehat tersebut, pertama, angan makan dikala lapar dan saat makan dicukupkan, tidak perlu kenyang. Kedua, makan teratur, pagi siang dan malam. Berikutnya, makan dengan kadar seimbang. Kemudian, olahraga dan kurangi stress. Terakhir adalah makan obat teratur bagi penderita diabetes.

Data International Diabetes Foundation (IDF) pada tahun 2017 menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat enam di dunia untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi setelah China, India, Amerika Serikat, Brazil, dan Meksiko. Prevalensi orang dengan diabetes di Indonesia pun cenderung meningkat, yaitu dari 6,9 persen (Riskesdas 2013) menjadi 8,5 persen (Riskesdas 2018). 

Penyakit yang tercatat sebagai penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia setelah stroke dan jantung koroner ini pun memiliki fakta lain yaitu usia penderita diabetes, khususnya diabetes tipe 2, yang semakin muda dalam beberapa tahun terakhir.

Data Riskesdas 2013 menyebutkan 90 persen dari total kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2, yang umumnya terjadi pada orang dewasa. Namun, beberapa tahun terakhir semakin banyak ditemukan pada usia dewasa muda kurang dari 30 tahun bahkan pada anak-anak dan remaja.

Adapun dari kegiatan Halal Bihalal Idul Fitri 1440 Hijriah yang diadakan Siloam Hospitals TB Simatupang bersama sejumlah komunitas,  selain untuk mempererat persaudaraan antar anggota komunitas yang selama ini telah bekerja sama dengan Siloam Hospitals TB Simatupang, diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi para anggota komunitas dan keluarga.

" Hal yang efektif dari kegiatan ini adalah penyampaian komunikasi dan edukasi kesehatan ketika semua relasi dan komunitas berkumpul bersama. Dan kami berharap edukasi terkait diabetes yang disampaikan dapat menjadi informasi yang bermanfaat ” ungkap direktur Siloam Hospitals TB Simatupang, dr. Harijanto Solaeman, MM.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement