Selasa 16 Jul 2019 04:00 WIB

Terlalu Lama Menatap Layar Bisa Picu Ketidakbahagiaan

Studi ungkap terlalu banyak habiskan waktu di depan layar bisa picu ketidakbahagiaan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Anak main ponsel. Ilustrasi
Foto: The West
Anak main ponsel. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era digital, hampir semua orang memiliki ketergantungan pada gawai baik ponsel pintar atau laptop. Setiap harinya, tidak terhitung berapa jam kita memandangi layar ponsel atau laptop.

 

Baca Juga

Sebuah studi yang dilakukan pada 2018 dan diterbitkan dalam jurnal Emotion melaporkan remaja dengan durasi menatap layar tinggi sering kali merasa tidak bahagia. Di sisi lain, remaja yang memiliki waktu layar lebih rendah satu jam atau lebih dilaporkan lebih bahagia.

Dilansir Times Now News, ketidakbahagiaan itu terkait dengan penggunaan media sosial. Khususnya karena mereka melihat postingan orang lain dan kerap membandingkan dengan kehidupannya.

Terlalu banyak menatap layar juga dapat membahayakan kesehatan karena akan memengaruhi mata dan gaya hidup seseorang. Screen time, terutama pada anak-anak, telah menjadi salah satu faktor meningkatnya obesitas anak.

Karena itu, penting untuk memahami efek dari menghabiskan waktu dengan menatap layar, juga mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan efek yang timbul karena penggunaan layar. Misalnya dengan memperbanyak aktivitas fisik, membaca buku, berkomunikasi dengan sekitar, dan lainnya.

"Remaja yang paling bahagia adalah mereka yang menggunakan layar kurang dari satu jam sehari dan menghabiskan lebih banyak waktu bermain, olahraga, berinteraksi dengan teman dan keluarga secara langsung," demikian kata penelitian tersebut.

Lalu berapa jam waktu ideal menatap layar setiap harinya? Jawabannya adalah tergantung usia dan kebutuhan. Untuk anak-anak di bawah usia dua tahun, mereka tidak boleh menatap layar sama sekali. Kecuali jika mereka melihat video call dari orang tua, nenek, atau kerabat.

Batas maksimal waktu layar juga tergantung pada jenis konten yang sedang dikonsumsi. Jika seseorang memiliki pekerjaan penuh waktu yang mengharuskan mereka menggunakan layar, misalnya penulis, maka mereka tidak punya banyak pilihan selain menghabiskan berjam-jam di layar. Namun, bagi orang yang hanya menelusuri aplikasi media sosial tanpa tujuan, satu jam sepanjang hari sudah lebih dari cukup.

Penelitian telah menunjukkan bahwa penyebab utama dalam efek negatif dari waktu layar adalah media sosial. Media sosial tidak hanya membuat seseorang tidak bahagia karena banyak alasan. Akan tetapi juga merupakan salah satu kegiatan paling adiktif yang dilakukan orang di layar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement