REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang gadis (10 tahun) bernama Gracie Brown pingsan setelah rambutnya ditata oleh sang kakak, Alicia Renee Philips. Setelah dibawa ke rumah sakit, diketahui bahwa Brown mengalami hair grooming syncope atau sinkop penataan rambut.
"Gracie memiliki tatapan kosong dan memandang wajahnya dan benar-benar tidak responsif dan pincang sekitar satu menit. Tangannya juga gemetar. Seperti kejang," kata Philips.
Sementara itu, profesor Klinis Pediatri, Fakultas Kedokteran Universitas Nevada Las Vegas Dr. William Evans mengatakan, penyakit ini tidak terlalu umum, tetapi tidak terlalu langka. Dia yang pernah menulis studi terkait pingsan di kalangan remaja pada tahun 2009 menemukan, lebih dari 1.500 anak-anak yang pingsan selama periode sembilan tahun. Dan 111 dari mereka pingsan lantaran penataan rambut.
"Ini tidak biasa, tetapi juga tidak jarang. Penyakit ini juga tidak mengancam jiwa kecuali seorang anak memukul kepalanya dengan cara yang mematikan ketika pingsan," kata Evans, dilansir USA Today, Senin (22/7).
Gejala penyakit ini biasanya diawali dengan pusing, disorientasi, kemerahan, kesemutan, kehilangan penglihatan, dan mual. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
"Pembuluh darah kita berada di bawah kendali sistem saraf otonom dan membuat mereka siap untuk menyesuaikan tekanan darah dan aliran darah. Terutama ke otak tidak peduli apa pun kegiatan yang kita lakukan," kata Evans.
Menurut studi yang dilakukan Evan, Kondisi ini jauh lebih banyak menimpa anak perempuan daripada anak laki-laki. Studinya menemukan bahwa 78 persen pasien sinkop perawatan rambut adalah perempuan.
Evans mengatakan, jika seseorang mengalami gejala kondisi penataan rambut mereka harus dilakukan sambil duduk atau lebih baik berbaring. Penyakit ini jarang dirawat dengan obat-obatan dan kebanyakan penderita disarankan menata rambut sambil duduk dan mengonsumsi es jeruk.