REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, Medan, Sumatra Utara berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam dempet Adam dan Malik. Operasi pemisahan dua bayi berusia tujuh bulan itu berlangsung selama empat jam, yakni dua jam untuk persiapan anestesi dan dua jam tindak pemisahan.
"Operasi berjalan lancar dan tepat pukul 11.52 WIB, secara resmi bayi Adam dan Malik berhasil dipisahkan," kata Ketua Tim Dokter RSUP Adam Malik, Prof Dr H Guslihan Dasa Tjipta SpA(K), saat konferensi pers, Selasa.
Menurut Guslihan, saat ini Adam dan Malik berada di kamar operasi (OK) dalam kondisi baik. Selama tiga hari ke depan, tim dokter akan kembali melakukan pertemuan untuk melakukan evaluasi terhadap keadaan bayi kembar asal Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara tersebut.
Perawat memegang bayi kembar siam di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Senin (1/7/2019).
"Kami masih menunggu bayinya stabil dan kami berharap setelah evaluasi, selama kurang lebih satu atau dua bulan, kedua bayi ini bisa dibawa pulang," ujarnya.
Guslihan menjelaskan, anak sangat rentan dengan kekurangan darah. Oleh karena itu, tim dokter benar-benar hati-hati dan terperinci agar tidak terjadi kesalahan saat proses operasi.
Ia menjelaskan, pemotongan dilakukan sekitar 4x6 cm. Organ hati yang menyatu dipisahkan dengan hati-hati seraya menjaga terjadinya pendarahan.
"Kondisi anak sudah baik dan tadi juga sudah bangun. Temperatur normal, jantung dan tensinya juga bagus," ujarnya.