Selasa 06 Aug 2019 04:00 WIB

Ini Akibat Terlalu Banyak Gunakan Produk Skin Care

Tidak sedikit perempuan yang senang mencoba-coba skin care baru

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Wanita sedang melakukan perawatan wajah/facial. Ilustrasi.
Foto: Withlovefay.com
Wanita sedang melakukan perawatan wajah/facial. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Skin care menjadi salah satu hal penting bagi perempuan. Namun tidak sedikit perempuan yang senang mencoba-coba skin care baru sehingga tak sadar koleksi skin care mereka, baik itu serum, pelembab, toner, maupun tabir surya jadi menumpuk.

Kebiasaan menggunakan terlalu banyak skin care pada wajah ternyata tidak baik untuk kesehatan kulit. Kebiasaan ini bisa menimbulkan kemerahan di pipi dan wajah terasa gatal.

Baca Juga

"Memakai terlalu banyak produk berpotensi mengiritasi kulit. Skin care itu juga mungkin tidak terserap dengan benar, menyebabkan pori-pori tersumbat atau berjerawat," kata Pendiri Wall Street Dermatology di New York, Julia Tzu.

Lalu bagaimana cara mengontrol penggunaan skin care dan tanda bahwa kita telah menggunakan skin care secara berlebih? Berikut cara mengontol dan tanda penggunaan skin care berlebih dilansir Shape.

1. Perhatikan kandungan

Saat memilih skin care dan menggunakannya untuk wajah, Anda harus pastikan dalam skin care itu tidak banyak bahan aktif. Umumnya, para perempuan memasangkan produk-produk yang mengandung glikolat atau asam salisilat dengan retinoid (semua bahan yang biasanya disarankan untuk anti-penuaan) atau memasangkan vitamin C dan retinoid topikal, kombinasi lain yang terlalu kering.

"Karena bahan-bahannya lebih aktif, penggunaan terlalu banyak skin care juga dapat mengiritasi kulit jika digunakan secara berlebihan atau digunakan dalam kombinasi yang tidak tepat untuk jenis kulit Anda," kata Elizabeth Tanzi, pendiri Capital Laser & Skin Care di Washington.

2. Sesuai kebutuhan

David Lortscher, pendiri startup perawatan kulit Kurologi mengatakan penggunaan skin care harus dengan musim dan kebutuhan kulit. Pada musim dingin, ia menyarankan agar pelembap, antioksidan, tabir surya, dan retinoid topikal digunakan lebih sedikit. Perawatan sebaliknya bisa digunakan saat musim panas.

"Toner juga dapat digunakan lebih sedikit selama musim dingin tetapi dioptimalkan kembali pemakaiannya saat musim panas ketika kulit cenderung lebih berminyak," kata Lortscher.

3. Kulit berkilau tetapi tidak berminyak

Lortscher mengatakan salah satu tanda overexfoliation adalah kulit yang tidak berminyak saat disentuh tetapi masih terlihat mengilap. Itu terjadi karena kulit yang terlalu banyak dieksploitasi akan kehilangan lebih banyak sel kulit mati.

"Perasaan sesak pada kulit adalah petunjuk lain bahwa Anda mungkin menggunakan terlalu banyak produk skin care," tambah dia.

4. Jangan anggap sepele

Menurut Tanzi, banyak wanita menganggap iritasi kulit adalah hal yang wajar jika mereka menginginkan hasil optimal pascamenggunakan skin care. "Orang-orang yang menjadi pecandu produk skin care akan sering berusaha menangkal reaksi terhadap satu produk dengan memakai produk lain. Kebiasaan itu malah membuat kita sulit menemukan penyebabnya," kata dia.

Jika terjadi iritasi pada kulit wajah, baiknya hentikan semua skin care untuk beberapa waktu. Gunakan kembali secara bertahap satu per satu untuk mengetahui respons kulit. Jika cara ini gagal, segera konsultasikan dengan dokter kulit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement