Rabu 07 Aug 2019 15:53 WIB

Makan Cokelat Hitam Mampu Redakan Depresi

Studi menyebut konsumsi cokelat hitam dapat redakan depresi dan perbaiki suasana hati

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Cokelat hitam
Foto: pixabay
Cokelat hitam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang dilakukan di UCL menyebut bahwa mengkonsumsi cokelat hitam dapat secara positif memengaruhi suasana hati dan meredakan gejala depresi. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Depression and Anxiety ini merupakan penelitian pertama yang memeriksa hubungan depresi sesuai dengan jenis cokelat yang dikonsumsi.

Para peneliti melihat data 13.626 orang dewasa dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Nutrisi Nasional AS. Konsumsi cokelat peserta dinilai berdasarkan skor mereka pada Kuesioner Kesehatan Pasien yang menilai gejala depresi.

Baca Juga

Dalam studi cross-sectional, berbagai faktor lain termasuk tinggi badan, berat badan, status perkawinan, etnis, pendidikan, pendapatan rumah tangga, aktivitas fisik, merokok, dan masalah kesehatan kronis juga diperhitungkan. Parameter-parameter itu dimasukkan untuk memastikan studi hanya mengukur efek cokelat pada gejala depresi.

Setelah menyesuaikan faktor-faktor ini, ditemukan bahwa orang yang mengonsumsi cokelat hitam dalam dua periode 24 jam memiliki 70 persen kemungkinan lebih rendah mengalami gejala depresi. Kondisi ini dibandingkan dengan mereka yang tidak makan cokelat sama sekali.

Selain itu, 25 persen peserta yang makan cokelat dalam bentuk apapun dan bukan hanya cokelat hitam juga lebih kecil risiko depresi. Namun, para peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi cokelat selain cokelat hitam dan gejala depresi yang relevan secara klinis.

"Studi ini memberikan beberapa bukti bahwa konsumsi cokelat, khususnya cokelat hitam, dapat dikaitkan dengan berkurangnya kemungkinan gejala depresi yang relevan secara klinis," kata penulis utama penelitian Sarah Jackson dilansir Times Now News, Rabu (7/8).

Namun menurut Jackson, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk menglarifikasi penyebab berkurangnya gejala depresi karena mengonsumsi cokelat.

"Jika hubungan sebab akibat yang menunjukkan efek perlindungan dari konsumsi cokelat pada gejala depresi harus ditetapkan, maka mekanisme biologis perlu dipahami. Guna menentukan jenis dan jumlah konsumsi cokelat sebagai upaya pencegahan dan manajemen depresi optimal," tambah Jackson.

Cokelat secara luas dipercaya memiliki sifat penambah suasana hati. Pada dasarnya, cokelat mengandung sejumlah bahan psikoaktif yang menghasilkan perasaan euforia mirip dengan cannabinoid yang ditemukan dalam ganja. Cokelat juga mengandung phenylethylamine, sebuah neuromodulator yang diyakini penting untuk mengatur suasana hati orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement