REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat Idul Adha tiba, biasanya umat Muslim berpesta makan daging kurban. Daging-daging tersebut diolah menjadi aneka hidangan mulai dari gulai sampai sate. Dokter spesialis gizi klinis Tirta Prawita Sari memberikan beberapa saran dalam mengonsumsi daging sapi maupun daging kambing.
Ada beberapa yang harus diperhatikan hal agar kegembiraan Anda menyambut Idul Adha tidak terganggu karena penyakit tiba-tiba kambuh. “Sebaiknya konsumsi daging seperti orang Korea. Dibungkus daun selada, pakai bawang putih, dan masaknya digrill,” ujarnya dikutip dari media sosial miliknya, Ahad (11/8).
Menurut dokter yang akrab disapa Wita ini, daging segar lebih baik dan lebih enak diolah dengan cara grill atau dipanggang. Karena dengan cara memasak ini potensi lemaknya menjadi lebih sedikit. Jadi, kalorinya pun lebih sedikit.
“Digulai ada ekstra lemak jadi kalori lebih banyak, juga ekstra lemak trans dan
potensi penambahan garam,” jelasnya. Jangan lupa sebelum mengonsumsi daging, minumlah jus nanas tanpa gula. Boleh juga jus pakcoy dicampur nanas dan jeruk nipis.
Usai mengonsumsi daging, dokter Wita menyarankan untuk mengonsumsi teh hitam satu jam setelahnya. Ia mengingatkan ketika sore hari jangan lupa untuk olahraga jenis kardio minimal 40 menit.
Kardio yang dilakukan cukup low impact, tidak perlu yang terlalu berat. Misalnya jalan cepat, naik sepeda, atau berenang. Selain itu, ia mengingatkan untuk berhenti makan pada pukul 20.00 dan baru boleh makan lagi esok hari pukul 12.00 dan jangan konsumsi minuman manis.