Kamis 15 Aug 2019 08:19 WIB

Sosialisasi Solusi Disfungsi Seksual Masih Minim Dilakukan

Tenaga profesional termasuk perawat harus turun sosialisasi solusi disfungsi seksual

Kegiatan pemberdayaan perawat Dalam Mengelola Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Masalah Seksual Sebagai Upaya Promosi Kesehatan Seksual ini dilakukan dalam bentuk workshop di RSUD Koja, Jakarta Utara.
Foto: FIK UI
Kegiatan pemberdayaan perawat Dalam Mengelola Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Masalah Seksual Sebagai Upaya Promosi Kesehatan Seksual ini dilakukan dalam bentuk workshop di RSUD Koja, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Disfungsi seksual merupakan masalah yang umum dialami baik pada pasien yang dirawat sakit atau klien yang ada di masyarakat. Disfungsi seksual tidak mengancam kehidupan secara langsung penderitanya, namun, dapat menyebabkan stress, cemas, depresi, gangguan body image, menurunkan harga diri, dan isolasi diri sehingga menurunkan kualitas hidup. 

Untuk itu, menurut  pakar keperawatan seksual dan reproduksi, yaitu Prof Dr Yati Afiyanti, SKp MN. pasien membutuhkan bantuan profesional pemberi pelayanan kesehatan dalam menyelesaikan masalah seksual tersebut. "Fakta yang ada, pengkajian dan intervensi mengatasi masalah seksual sampai saat ini tidak banyak dilakukan oleh para profesional pemberi pelayanan kesehatan, termasuk para perawat karena dianggap tidak penting atau pasien dengan alasan  tabu atau malu bicara," tutur dia berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (15/8). 

Padahal, kasus pasien atau klien dengan masalah atau disfungsi seksual hampir selalu ada dan ditemukan dalam praktik professional mereka, baik di rumah sakit, puskesmas, maupun praktik mandiri perawat. Ia pun menyebut promosi kesehatan seksual yang dilakukan oleh perawat dapat membantu klien yang bermasalah memperoleh kembali perasaan dan fungsi seksualnya yang normal. 

Untuk merespon fenomena tersebut, Departemen Keperawatan Maternitas dan Kesehatan Perempuan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIKUI) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat atas hibah dari Program Ipteks bagi Masyarakat Universitas Indonesia. Kegiatan pemberdayaan perawat Dalam Mengelola Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Masalah Seksual Sebagai Upaya Promosi Kesehatan Seksual ini dilakukan dalam bentuk workshop di RSUD Koja, Jakarta Utara. 

Workshop dibuka oleh Ketua Departemen, Dr. Imami Nur Rachmawati, SKp, MSc., mewakili Dekan FIKUI dan Direktur RSUD Koja dr. Ida Bagus Nyoman Banjar memberi sambutan. Kegiatan workshop disampaikan secara interaktif dengan simulasi. Materi yang disampaikan mencakup strategi melakukan pengkajian dan intervensi keperawatan masalah seksual. Workshop ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan menambah wawasan perawat untuk memberi bantuan kepada pasien dengan masalah seksual.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement