REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu tujuan mandi adalah menjaga kebersihan dan kecantikan permukaan kulit. Tujuan ini tidak akan tercapai bila cara mandi yang diterapkan keliru.
"Mandi terlalu sering dapat menyebabkan kulit menjadi kering," papar ahli dermatologi kosmetik Dr Sam Bunting, seperti dilansir The Guardian.
Agar pelembap alami kulit tetap terjaga, Bunting menyarankan agar kegiatan mandi sebaiknya dilakukan dalam waktu singkat. Selain itu, metode mandi dengan cara mengguyurkan air ataupun showering lebih dianjurkan dibandingkan berendam di dalam bak mandi.
Pemilihan suhu air saat mandi juga memegang peranan penting dalam menjaga dan merawat kondisi kulit. Suhu air yang terlalu panas dapat memberi efek mengeringkan kulit. Bila menginginkan air yang 'panas' saat mandi, gunakan air dengan suhu yang hangat atau suam-suam kuku.
Saat mengaplikasikan sabun ke bagian tubuh, flannel ataupun spons mandi boleh digunakan. Akan tetapi, cara terbaik untuk mengaplikasikan sabun adalah dengan menggunakan jari-jemari langsung.
"Jauhi produk yang memiliki pewangi terlalu banyak, yang dapat menyebabkan reaksi alergi," ungkap Bunting.
Bunting juga menilai akan lebih baik bila sabun yang digunakan untuk mandi bebas busa dan bebas pewangi. Sabun seperti ini akan meminimalisasi kemungkinan perubahan derajat keasaman kulit ketika mandi.
Setelah mandi, keringkan tubuh dengan handuk. Hindari menggosok area kulit dengan handuk karena dapat merusak lapisan permukaan kulit. Setelah mandi, tubuh bisa dikeringkan dengan cara menepuk-nepukkan handuk ke permukaan kulit.