REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Aktor Bollywood, Amitabh Bachchan, sempat mengalami kecelakaan pada 1982. Kondisinya saat itu pun memaksanya untuk melakukan tranafusi darah. Tapi, transfusi itu ternyata justru membuatnya tertular penyakit.
Dilansir dari Times of India, disebut bahwa transfusi darah telah membuat aktor berusia 76 tahun itu tertular hepatitis B. Infeksi dari virus itu pun membuat fungsi hati Amitabh Bachchan turun hingga 75 persen.
Berdasar diagnosa dokter, hal itu terjadi karena ia terkena sirosis. Kerusakan hati kronis itu diperkirakan terjadi karena adanya virus hepatitis B yang masuk dalam sistem tubuh Amitabh Bachchan saat melakukan proses transfusi darah.
Meski demikian, ia terus mengajak dirinya dan orang lain agar tak melakukan diskriminasi kepada orang dengan hepatitis B. “Jika saya dapat bertahan hidup dengan fungsi hati sebesar 25 persen, berarti yang fungsinya hanya 12 persen pun juga dapat bertahan,” ujarnya.
Organ hati merupakan salah satu organ yang sangat tangguh. Ia hanya akan mengalami kegagalan fungsi jika kerusakanya telah mencapai 80 hingga 90 persen.
Sirosis biasanya terjadi pada para pecandu alkohol. Tetapi, ia mengaku bahwa ia tak pernah mengonsumsi alkohol. Saat ini, dokter pun menemukan banyak kasis sirosis yang juga terjadi pada mereka yang tidak mengonsumsi alkohol.
Oleh karena itu, sama seperti penyakit lain, ditekankan bahwa deteksi dini dan kesadaran adalah dua hal utama untuk memberantas Hepatitis B. Selain itu, juga ada vaksin yang tersedia untuk melindungi diri terhadap penyakit tersebut.
Para ahli pun menilai, kerusakan yang terjadi pada hati karena sirosis tidak dapat diperbaiki. Namun, jika kondisi ini didiagnosis sejak dini dan penyebabnya diobati, hati dapat dilindungi dari kerusakan lebih lanjut.
Tantangan terbesar tentang sirosis hati adalah karena penyakit ini tidak ada tanda atau gejala yang jelas. Tanda-tanda itu hanya muncul ketika hati sudah mengalami kerusakan.