REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Indonesia, masih ada 224 kabupaten/kota belum terbebas malaria. Sebenarnya seberapa penting pemberantasan malaria ini dan apa dampaknya bagi kesehatan?
President Commissioner Mayapada Hospital, Jonathan Tahir, menjelaskan bahwa malaria merupakan salah satu wabah penyakit yang efeknya sangat besar. Infeksi malaria bisa berdampak pada kehamilan, bayi, sampai anak tumbuh besar. Eliminasi malaria, menurut Jonathan, berjalan seiring dengan program pemerintah mengentaskan masalah stunting yang sama-sama membuat pertumbuhan anak terhambat.
"Bila terhambat pertumbuhannya dan masih banyak penyakit, ketika dewasa mereka tidak menjadi sumber daya manusia yang sehat, unggul, dan optimal," " ujar pria yang juga menjabat sebagaj Co-Chair Tahir Foundation ini.
Staf ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Subuh, menjelaskan bahwa dampak malaria memang berat. Yang pertama mencakup tingkat morbilitas, mortalitas, dan disabilitas. Orang yang terkena malaria harus dimitigasi seoptimal mungkin.
Yang kedua, bila malaria mengenai ibu hamil, maka akan berpengaruh pada janin. Janin dalam kandungannya akan mengalami gangguan pertumbuhan janin. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kualitas anak ketika dewasa nanti.
"Kualitas sumber daya manusia Indonesia jadi tidak baik," jelasnya.
Yang ketiga, malaria pada anak akan menyebabkan gangguan tumbuh kembang. Anak sering tidak masuk sekolah hingga terggangu proses belajarnya. Selain itu, malaria juga menyebabkan kognisi anak terganggu akibat anemia kronis.
Menurut Subuh, sebenarnya malaria bisa dicegah dan atasi bersama. Pemerintah mengajak sektor swasta juga masyarakat bersama-sama mengentaskan malaria agar target 2030 Indonesia bebas malaria bisa tercapai.
Ia mengungkapkan saat ini sebenarnya tiga provinsi di Indonesia sudah cukup mengeliminasi malaria, yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Bali. Hanya saja, pihak Kemenkes belum mengundang WHO untuk melakukan asessment sehingga belum bisa deklarasi.
Khusus untuk Bali, pemerintah sangat menjaga agar terbebas dari malaria. Terlebih, Bali adalah destinasi wisata.
"Jangan sampai wisawatan asing dan dalam negeri takut ke Bali karena malaria," ujarnya.