REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keamanan fluoride dalam air minum telah lama memunculkan pertanyaan. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi air minum berfluoride selama masa kehamilan dapat mempengaruhi kecerdasan anak di masa mendatang.
Temuan ini diungkapkan oleh tim peneliti dari York University melalui sebuah studi yang dimuat dalam jurnal JAMA Pediatrics. Studi ini melibatkan 601 pasang ibu dan anak yang berasal dari enam kota berbeda di Kanada.
Anak-anak yang terlibat memiliki kisaran usia 3-4 tahun. Sebanyak 41 persen dari pasangan ibu dan anak ini tinggal di wilayah dengan air keran berfluoride yang bisa diminum.
Tim peneliti menganalisis beragam data terkait asupan minum para ibu selama masa kehamilan, termasuk konsumsi air minum berfluoride. Beragam informasi ini dikumpulkan dari data-data konsentrasi fluoride pada urin ibu (MUF) yang ada, hingga informasi yang dilaporkan langsung oleh para partisipan.
Selain itu, tim peneliti juga menganalisis skor IQ dari anak-anak yang turut berpartisipasi dalam studi ini. Dalam studi ini, tim peneliti menggunakan data skor IQ dari 400 anak.
Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara konsentrasi fluoride pada urin ibu (MUF) dengan skor IQ anak mereka. Peningkatan 1 miligram/liter pada MUF berkaitan dengan menurunnya 4,5 poin skor IQ anak laki-laki. Akan tetapi, pengaruhnya pada skor IQ anak perempuan tidak begitu signifikan.
"Paparan fluoride selama kehamilan berkaitan dengan penurunan skor IQ pada anak-anak berusia 3-4 tahun," jelas ketua tim peneliti Rivka Green, seperti dilansir Medical News Today.
Berdasarkan temuan ini, Rivka menilai bahwa paparan fluoride selama kehamilan mungkin memiliki dampak merugikan bagi perkembangan intelektual anak. Oleh karena itu, temuan ini mengindikasikan adanya kebutuhan untuk menurunkan asupan fluoride selama kehamilan.
Studi ini masih memiliki beberapa keterbatasan. Oleh karena itu, studi lebih lanjut diperlukan untuk lebih memperkuat hasil temuan yang sudah ada.