REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pria dan wanita dewasa memiliki kebutuhan asupan nutrisi yang berbeda. Khususnya pria dewasa dengan aktivitas fisik aktif membutuhkan asupan nutrisi yang dapat membuatnya memiliki performa yang prima. Selain dari makanan, pria juga memerlukan asupan suplemen.
Praktisi Kesehatan Holistic & Homeopath, Tjokorda Gede Kerthyasa, memaparkan faktor yang menyebabkan perbedaan kebutuhan nutrisi antara lain ukuran tubuh, massa otot, aktivitas fisik, penyakit dan tahapan hidup. Ukuran tubuh dan massa otot pria cenderung lebih besar dari wanita.
Mereka dengan aktivitas fisik yang lebih banyak membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda. Orang dengan penyakit tertentu membutuhkan nutrisi yang berbeda. Tahapan hidup seperti menstruasi, hamil, menyusui, dan menopause turut membedakan nutrisi pria dengan wanita.
"Konsumsi suplemen yang sesuai kebutuhan dapat membantu menjaga tubuh sehat dan memiliki kebugaran atau stamina yang prima," ujarnya di sela peluncuran suplemen Herbamojo di Jakarta belum lama ini.
Lebih lanjut Tjokorda Gede Kerthyasa mengatakan terutama bagi pria yang memiliki gaya hidup aktif setiap hari membutuhkan kondisi sehat dan bugar. Sehat berarti memiliki keadaan sehat fisik, mental dan juga sosial yang baik.
Bugar berarti memiliki stamina yang optimal untuk menjalani kegiatan sehari-hari. "Di Indonesia, secara turun temurun, kita mengetahui bahwa salah satu cara agar tetap sehat dan bugar adalah dengan mengonsumsi herbal, seperti jahe merah dan herbal lainnya," ujarnya.
Suplemen herbal yang dibuat dari bahan alami tidak bisa mendongkrak kinerja tubuh seperti kerja doping akibat suntikan. Contohnya, banyak binaragawan menggunakan testosteron suntik. Bila berlebihan bisa jadi overdosis. "Dan akibatnya lucunya seperti kekurangan testosteron juga," ujar Tjokde.
Sementara bila dipicu dari dalam yaitu dari tubuh sendiri tidak bisa melewati batas normal. Itu adalah kerja testosteron dalam feedback system.
"Itu hanya bisa dilihat dalam pria yang menggunakan hyperbolic steroid. Untuk binaragawan itu memang ada efek sampibg. tapi kalau dari dalam tubuh sendiri itu kelebihan testosteron biasanya jarang terjadi," ujarnya.
Selain dengan suplemen herbal, untuk meningkatkan testosteron bisa juga dengan cara olahraga. Tjokde mengatakan ia juga menggunakan pengobatan homeopati, pengobatan yang menggunakan unsur-unsur alami, seperti tanaman, hewan, dan mineral.
Homeopati merupakan sistem pengobatan kedua terbesar di dunia namun di Indonesia belum terkenal. Sistem pengobatan alami ini berasal dari Jerman yang berada di seluruh dunia yang menggunakan unsur-unsur alam untuk menyeimbangkan kesehatan tubuh.
"Dari mineral, tanaman dan sebagainya mirip herbal tapi ada unsur-unsur mineral masuk. Jadi gunakan dosis amat kecil untuk memicu tubuh menyembuhkan dirinya sendiri sangat sinergis dengan herbal," tambahnya.