Sabtu 31 Aug 2019 20:40 WIB

Hindari Makan Saat Malam Hari, Mengapa?

Hormon manusia bekerja sesuai ritme matahari.

Rep: Febryan A/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi diversifikasi makanan
Ilustrasi diversifikasi makanan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dr Zaidul Akbar mengingatkan umat Islam untuk mulai mengubah pola hidup dan pola konsumsinya untuk menghindari berbagai jenis penyakit. Salah satunya dengan tidak lagi makan saat malam hari.

"Malam adalah saatnya mengisitrahatkan enzim, hormon, sistem dan organ tubuh," kata Zaidul dalam talkshow berjudul 'Kunci Hidup Sehat Zaman Now' di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8).

Anjuran untuk tidak makan malam ini, ujar Zaidul, sesuai dengan yang disampaikan oleh Allah dalam surat An-Naba'. Menurut Zaidul, Allah telah menciptakan malam itu untuk manusia beristirahat.

Sebab, lanjut dia, hormon manusia itu bekerja sesuai ritme matahari. Ketika matahari muncul, yang muncul adalah hormon simpatik. "Ketika matahari tenggelam makanya disuruh istirahat oleh Allah," ucapnya.

Pola hidup untuk tidak makan pada malam hari ini, ujar Zaidul, merupakan sesuatu yang dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW. Rasul selalu tidur seusai Isya untuk beribadah pada tengah malam.

Jika seseorang tetap makan pada malam hari, kata Zaidul, maka akan kesulitan untuk bangun pada malam hari. "Karena semua syariat islam itu menyehatkan. Kalau tahajut tidak mungkin kanker. Begitupun kalau Dhuha maka jantung akan sehat," papar penulis buku Jurus Sehat Rasulullah itu.

Untuk itu, ia menyarankan agar umat Islam mulai berhenti makan pada malam hari. Setidaknya, tidak mengonsumsi makanan seperti siang hari yang jumlah kalorinya tinggi.

Ia pun mengingatkan agar umat Islam tidak makan secara berlebihan. Sebab, ketika tubuh terlu banyak mengkonsumsi makanan, maka proses auto detok dalam tubuh tidak bisa berjalan.

"Kegemukan itu sendiri sudah dikatakan Nabi sebagai fenomena tanda akhir zaman," ucapnya.

Dia menambahkan, kunci lainnya menjaga kesehatan mengikuti pola nabi adalah menahan lapar. Ia pun menyarankan agar umat Islam mulai mengurangi makan. Salah satunya bisa diwujudkan dengan cara berpuasa.

Jika umat Islam tidak segera merubah pola konsumsinya, ujar Zaidul, maka akan sulit untuk mewujudkan generasi emas Islam. Tak akan pernah muncul generasi yang bisa menyamai Al Fatih ataupun Khalid Bin Walid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement