REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Kekebalan rendah membuat seseorang rentan terserang flu, batuk, pilek serta penyakit yang lebih serius seperti demam berdarah, penyakit kuning, malaria, dan infeksi virus lainnya. Para ahli menyarankan kombinasi perubahan pola makan dan gaya hidup membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
“Agar sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik, penting untuk memiliki keseimbangan dan keharmonisan antara makanan dan gaya hidup,” kata kepala dokter di Sri Lanka Tattva Panchakarma Dr Mitali Madhusmita dari Art of Living, seperti yang dilansir dari Indian Express, Kamis (5/9).
Dr Madhusmita menyarankan beberapa diet dan hal yang tidak boleh dilakukan untuk membangun sistem kekebalan tubuh yang baik. Pertama, makanan olahan menghasilkan racun yang dapat mengurangi kekebalan tubuh.
Makanan yang diproses, dikalengkan, dibekukan, dikemas atau sulit dicerna harus dihindari karena menghasilkan banyak racun. Menurut Ayurveda, makanan tersebut gagal berasimilasi dalam tubuh, menghasilkan racun lengket yang disimpan dalam bentuk ama di tubuh karena pencernaan yang tidak tepat.
Karena sifatnya yang lengket, ama bisa menghalangi saluran cairan tubuh, mencemari jaringan tubuh, dan dapat menjadi penyebab penyakit di masa depan. Kedua, bji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan produk susu tingkatkan kekuatan hidup.
Buah dan sayuran yang ditanam secara lokal relatif segar dan mengandung lebih banyak nutrisi mikro. Memasukkan dua makanan ini dalam diet dapat meningkatkan kekuatan hidup.
Biji-bijian, kacang-kacangan dan produk susu segar yang baru dimasak juga harus dimasukkan dalam diet karena makanan ini tinggi kekuatan hidup.
Ketiga, keseimbangan dalam memasak. Hindari memasak terlalu lama karena akan membuatnya kehilangan zat gizi mikro.
Sedangkan makanan yang kurang matang buruk untuk pencernaan dan menghambat fungsi hari. Pemanasan ulang meningkatkan lemak trans dalam makanan yang mengarah pada peningkatan kolesterol. Sayuran dan buah-buahan yang dipotong dan disimpan dalam lemari es untuk waktu yang lama juga tidak mengandung zat gizi mikro.
Keempat, antioksidan. Antioksidan berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh dan banyak ditemukan di buah-buahan musiman seperti jambu biji, delima dan buah segar lainnya.
Dalam sayuran segar juga terdapat antioksidan. Brokoli merupakan sumber vitamin B12 dan vitamin D. Beberapa mikronutrien memiliki sifat antioksidan yang kuat.Ini termasuk beta karoten yang ditemukan dalam wortel dan ubi jalar, likopen yang ditemukan dalam tomat segar dan semangka, vitamin A yang ditemukan dalam mangga dan pepaya.
Vitamin C bisa ditemukan di buah jeruk. Sedangkan vitamin E ditemukan dalam semua kacang, seperti almond, kemiri, biji bungan matahari dan lain sebagainya. Biji chia, biji wijen, biji rami, dan biji labu juga harus dikonsumsi secara teratur karena mengandung banyak mikronutrien, antioksidan, dan efektif melumasi sendi.
Kelima, hindari konsumsi suplemen. Bergantung pada suplemen reguler dapat menghambat kemampuan alami tubuh untuk mensintesisnya dari makanan yang dikonsumsi dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan tertentu dalam tubuh.
Daripada tergantung pada suplemen reguler seperti vitamin, magnesium, fosfor, selenium dan lain-lain disarankan untuk memiliki makanan sehat dan diet seimbang. Sarapan harus merupakan kombinasi karbohidrat, protein, dan kalsium.
Untuk makan siang atau makan malam, makanan harus mengandung jumlah kerbohidrat, protein, sayuran segar yang baru dimasak, dan salad sayuran mentah segar untuk serat. Makan malam harus diselesaikan setidaknya dua jam sebelum tidur.