Jumat 13 Sep 2019 13:18 WIB

Keracunan Metilmerkuri dari Ponds Oplosan, Ibu di AS Koma

Seorang ibu di AS koma setelah memakai krim wajah Ponds yang mengandung metilmerkuri.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Krim wajah. (Ilustrasi)
Foto: lifecellproducts
Krim wajah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SACRAMENTO -- Seorang ibu asal Kalifornia, Amerika Serikat, telah berada dalam kondisi semi koma selama berminggu-minggu setelah menggunakan krim kulit berlabel Ponds yang tercemar dengan metilmerkuri. Ini adalah kasus keracunan metilmerkuri pertama yang dilaporkan dari krim wajah di Amerika, menurut pejabat kesehatan wilayah Sacramento, dilansir Today, Jumat (13/9).

Menurut putra dari ibu berusia 47 tahun itu, ibunya telah berada di rumah sakit sejak Juli. Ibunya masuk rumah sakit dengan kondisi mati rasa di tangan dan wajahnya, bicara tidak jelas, dan kesulitan berjalan.

Awalnya, sang bunda masih bisa menanggapi secara verbal, tetapi dia sekarang dalam kondisi semi koma. Darah ibu tersebut terpantau memiliki merkuri lebih dari 500 kali ambang yang bisa diterima tubuh, menurut laporan KCRA.

Untuk mencari penyebabnya, dokter lantas menguji kosmetik yang dipakai ibu itu. Dokter kemudian menemukan bahwa krim wajah yang digunakan pasiennya sebagai sumber keracunan.

Dokter mendeteksi adanya metilmerkuri dalam krim wajah berlabel Ponds. Metilmerkuri adalah bentuk merkuri yang sangat beracun.

"Ketika tim dokter memeriksa krim wajah, mereka mendapatinya memiliki kadar merkuri yang sangat tinggi," kata putra korban.

Ibu itu rupanya mendapatkan krim berlabel Ponds melalui "jaringan informal" yang didapat dari Meksiko, kata pejabat kesehatan dalam sebuah pernyataan.

"Krim jenis ini digunakan oleh konsumen sebagai pencerah kulit dan menghilangkan bintik-bintik dan kerutan. Merkuri tidak ditambahkan oleh pabrikan Ponds, tetapi oleh pihak ketiga setelah pembelian," kata pernyataan tersebut.

Melalui sebuah pernyataan resminya kepada NBC News, Ponds membantah adanya merkuri pada produknya.

"Kami tidak menggunakan merkuri dalam produk kami. Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan bekerja sama dengan semua pengecer resmi untuk memastikan produk tetap utuh dan aman untuk digunakan dari pengiriman ke konsumen," kata Ponds.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement