REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa sakit yang muncul saat buang air besar (BAB) tentu dapat memunculkan rasa tidak nyaman. Salah satu penyebab munculnya rasa sakit saat BAB yang paling umum dan banyak diketahui adalah sembelit.
Akan tetapi sembelit bukan satu-satunya hal yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan ini. Ada beragam penyebab lain yang dapat membuat BAB terasa menyakitkan. Sebagian di antaranya dapat diobati dengan mudah, namun beberapa lainnya dapat menjadi pertanda dari masalah kesehatan yang serius.
Medical News Today mengungkapkan beragam penyebab munculnya rasa sakit saat BAB. Berikut ini adalah lima di antaranya.
Fisura Ani
Fisura ani merupakan robekan yang terdapat pada jaringan kulit di sekitar anus. Fisura ani dapat terjadi akibat konstipasi maupun proses BAB dengan kotoran yang keras. Hubungan seksual melalui anak juga dapat menyebabkan terjadinya fisura ani.
Pelembut kotoran dapat digunakan untuk membantu proses penyembuhan pada fisura ani yang diakibatkan oleh konstipasi. Lidocaine jelly juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada fisura ani. Beberapa jenis obat oles juga bisa diberikan untuk meningkatkan aliran darah di sekitar anus sehinga membantu proses penyembuhan.
Pada fisura ani kronis, tindakan operasi mungkin saja dibutuhkan. Opsi lain dalam menangani fisura ani yang berat adalah injeksi botulinum toxin A atau botox.
Diare
Frekuensi BAB sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari dengan bentuk kotoran yang cair bisa dikategorikan sebagai diare. Diare kronis dapat berlangsung selama lebih dari empat minggu. Pada penderitanya, diare juga dapat memunculkan rasa sakit atau nyeri ketika BAB.
Tenaga kesehatan biasanya merekomendasikan loperamide untuk mengatasi diare. Pada diare yang disebabkan oleh infeksi, penderita perlu mendapatkan antibiotik.
Intoleransi dan Sensitivitas Makanan
Orang-orang dengan intoleransi atau sensitivitas terhadap suatu makanan bisa mengalami BAB yang terasa menyakitkan ketika mengonsumsi makanan tersebut. Cara terbaik untuk menghindari BAB yang terasa nyeri adalah dengan menghindari makanan yang menjadi pemicu.
Kanker Anus
Kanker anus dapat menyebabkan tumbuhnya benjolan di sekitar anus. Benjolan ini membuat BAB menjadi terasa sakit.
Beberapa gejala lain dari kanker anus adalah perdarahan dari anus, rasa nyeri serta iritasi pada anus atau panggul, penurunan berat badan, merasa ada beban pada anus atau rektum, inkontinensia, dan konstipasi berat. Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila menemukan gejala-gejala ini.
Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi di mana jaringan yang mirip seperti lapisan rahim tumbuh di area lain dalam tubuh. Salah satunya adalah di indung telur.
Studi menunjukkan bahwa 3,8-37 persen kasus endometriosis turut mempengaruhi usus. Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain rasa nyeri saat BAB, adanya lendir pada kotoran, perdarahan dari rektum, diare atau konstipasi, dan rasa kembung.