REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika haus dan membutuhkan minuman, minuman apa yang paling baik untuk menjaga tetap terhidrasi? Sebagian besar mungkin mengonsumsi air putih sebanyak mungkin.
Namun, ternyata air putih biasa bukan merupakan minuman yang paling menghidrasi tubuh. Menurut sebuah penelitian dari Universitas St Andrews, Skotlandia, yang membandingkan respons hidrasi dari beberapa minuman yang berbeda, para peneliti menemukan bahwa air mineral maupun sparkling water, sebenarnya sama-sama cukup baik dalam menghidrasi tubuh secara cepat.
Namun, minuman dengan sedikit gula, lemak atau protein melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk menjaga badan terhidrasi secara lebih lama. Ternyata, alasannya berkaitan dengan bagaimana tubuh kita merespons minuman.
Dilansir dari CNN Health, Kamis (26/9), menurut profesor di Sekolah Kedokteran St. Andrews, Ronald Maughan, salah satu faktornya adalah volume minuman yang diberikan. Semakin banyak minum, semakin cepat minuman tersebut mengosongkan dari perut dan diserap ke dalam aliran darah, di mana ia dapat mengencerkan cairan tubuh dan menghidrasi.
Faktor lain yang mempengaruhi seberapa baik minuman terhidrasi berkaitan dengan komposisi nutrisi minuman. Misalnya, susu ternyata lebih banyak menghidrasi daripada air biasa karena mengandung gula laktosa, protein dan lemak. Kandungan ini, semuanya membantu memperlambat pengosongan cairan dari perut dan menjaga hidrasi terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Susu juga mengandung natrium, yang bertindak seperti spons dan menahan air dalam tubuh dan menghasilkan lebih sedikit urin. Hal yang sama dapat dikatakan untuk cairan oralit yang digunakan untuk mengobati diare.
Minuman ini mengandung sejumlah kecil gula, serta natrium dan kalium, yang juga dapat membantu meningkatkan retensi air dalam tubuh. Tim peneliti di Universitas St Andrews kemudian menguji 13 minuman umum untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap hidrasi.
Dari penelitian itu, diketahui susu skim dan cairan oralit menjadi minuman yang paling baik untuk menjaga hidrasi. Setelahnya secara berturut-turut disusul susu full cream, jus jeruk, soda, diet coke, teh dingin, teh, minuman olahraga, air mineral, air soda, dan kopi.
"Studi ini memberi tahu kita banyak hal yang sudah kita ketahui. Elektrolit seperti natrium dan kalium berkontribusi terhadap hidrasi yang lebih baik, sementara kalori dalam minuman menghasilkan pengosongan lambung yang lebih lambat dan oleh karena itu pelepasan buang air kecil yang lebih lambat," kata Melissa Majumdar, seorang ahli diet sekaligus pelatih pribadi dan juru bicara Akademi Nutrisi dan Diet yang tidak terlibat dalam penelitian ini.