Jumat 27 Sep 2019 14:00 WIB

ASI Bantu Percepat Pemulihan Bayi yang Dirawat di NICU

Bayi yang dirawat di NICU lebih cepat pulih dengan pemberian ASI.

Petugas mengecek kondisi bayi kembar empat yang masih dalam perawatan intensif dokter di ruang NICU (Neonatal Invasive Care Unit) RS Siloam Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/11).
Foto: Antara/Irfan Anshori
Petugas mengecek kondisi bayi kembar empat yang masih dalam perawatan intensif dokter di ruang NICU (Neonatal Invasive Care Unit) RS Siloam Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk Jakarta Dr dr Naomi Esthernita F Dewanto SpA(K) mengatakan interaksi antara ibu dan bayi serta pemberian air susu ibu (ASI) mempercepat pemulihan bayi yang mendapat perawatan intensif di Neonatal Intensive Care Unit atau (NICU). Berbagai penelitian telah mengungkap bahwa pemberian ASI dengan cara terapi melalui mulut pada bayi yang belum bisa minum mempercepat pemulihan si kecil.

Akan tetapi, kata Naomi, belum banyak unit perawatan intensif bayi di rumah sakit yang mendukung hal itu. Dia mengungkapkan, tidak semua bayi lahir dengan kondisi normal. Kondisi itu menghambat proses pertumbuhan dan membutuhkan pertolongan medis intensif.

Ada beberapa kondisi yang membuat bayi memerlukan perawatan intensif. Naomi mengungkapkan, bayi lahir prematur, masalah dalam persalinan, berat badan tidak normal (kurang dari 2.500 gram atau besar dari 4.000 gram), serta mengalami cacat bawaan termasuk d dalamnya.

Naomi menjelaskan, bayi yang lahir dengan kebutuhan khusus tidak mampu untuk menggunakan organnya secara alami dan sangat memerlukan bantuan, misalnya ventilator untuk pernapasan. Oleh karenanya ia perlu dirawat di NICU.

Naomi menjelaskan, konsep yang paling baik bagi bayi yang memerlukan perawatan intensif adalah dirawat satu ruangan bersama ibunya. Dengan konsep itu, ibu tetap bisa dekat dengan bayi lewat pemberian sofa khusus di samping bayi. Konsep seperti itu sudah dilakukan di negara maju, yang mana orang tua bisa berpartisipasi dalam merawat bayi di NICU.

"Kami sangat mendukung pemberian ASI, sekalipun bayi masih dalam perawatan di NICU. Cakupan ASI yang diberikan juga harus tinggi karena ASI mengandung faktor pertumbuhan dan faktor imun yang tidak didapat di susu formula," ucap Naomi.

Selain itu, pemberian ASI turut mempengaruhi tumbuh kembang anak. Naomi mengingatkan bahwa anak yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki daya tahan tubuh lebih kuat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement