Sabtu 28 Sep 2019 06:27 WIB

Dokter Inginkan Pasien dan Keluarga Menjadi Pahlawan Jantung

Pahlawan dalam artian saling mengingatkan agar tidak terkena penyakit jantung koroner

Spesialis jantung dan pembuluh darah Dr Leonardo Paskah Suciadi
Foto: Siloam Hospitals
Spesialis jantung dan pembuluh darah Dr Leonardo Paskah Suciadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siloam Hospitals Kebon Jeruk menggelar Seminar Kesehatan Jantung untuk memperingati World Heart Day (Hari Jantung Sedunia), yang jatuh setiap 29 September. Seminar yang mengambil tema Be a Heart Hero tersebut bertujuan mengajak komunitas pasien penyakit jantung untuk menjadi pahlawan jantung. 

Spesialis jantung dan pembuluh darah Dr Leonardo Paskah Suciadi meminta kepada para pasien  yang tergabung dalam komunitas dan pernah menjalani tindakan dan perawatan diharapkan dapat menjadi pahlawan jantung. Salah satunya adal dengan saling berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain, sehingga tercipta hidup yang lebih sehat dan berkualitas.

"Menjadi pahlawan jantung dengan cara mengingatkan orang lain untuk menjaga pola makan, melakukan gaya hidup sehat misalnya dengan tidak merokok, rutin berolahraga, dan bagi yang sudah menjalani operasi by pass jantung untuk rutin melakukan cek kesehatan jantung, dan minum obat setiap hari," ujar Dr. Leonardo Paskah Suciadi di sela-sela acara.

Leonardo juga menjelaskan bahwa jantung merupakan organ terpenting yang menjadi penopang hidup manusia. Penting bagi setiap manusia untuk mengetahui kondisi jantung yang dimiliki. Jika mengalami gejala penyakit jantung baiknya seperti sesak nafas, masuk angin baiknya segera ke dokter.

"Penyakit jantung rentan dialami oleh pria mulai usia 40 tahun dan wanita 50 tahun, tapi Wanita 10 kali lebih lambat terkena resiko serangan jantung," imbuhnya. Selanjutnya kata Leonardo, kelebihan berat badan(obesitas) , hipertensi, Diabetes, Kolesterol dan kebiasaan merokok adalah faktor utama penyebab penyakit jantung.

Sementara itu diacara yang sama Spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Dr. Tetty MD Hutabarat, Sp. FKR mengatakan, adalah penting untuk memperhatikan kesehatan jantung, Jika terjadi penyempitan dan pembuluh darah tidak dapat dibuka lagi, maka akan dilakukan "by pass" pembuluh darah, agar darah bisa tetap mengalir dan berjalan seperti fungsinya.

"Latihan fisik merupakan tindakan preventif yang sangat diperlukan untuk pencegahan penyakit jantung, jangan happy menjadi sehat, kasih tahu orang tua, teman yang mengalami hipertensi, Diabetes, Kolesterol jangan nunggu dan menunda-nunda berobat," katanya.

Dr. Tety menuturkan,olahraga secara rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Dengan rutin berolahraga, pembuluh darah kolateral akan tumbuh. "Orang berolahraga, jalan kaki yang cepat, 30 menit sehari, lima kali atau tiga kali sepekan itu bisa menumbuhkan pembuluh darah kolateral, pembuluh darah ini mencegah serangan jantung yang fatal,"ujarnya.

Selanjutnya dijelaskan, bila ingin mencegah penyakit jantung, pertama yang perlu diperhatikan adalah intensitas untuk berolahraga dalam seminggu dan menjaga pola makan yang sehat. Masyarakat harus memperhatikan pola hidup sehat, makan-makanan yang sehat serta melakukan pemeriksaan rutin akan kesehatannya," pungkasnya.

Untuk diketahui Hari Jantung Sedunia dicanangkan oleh World Heart Federation (WHF) pada 29 September 2000. Ratusan organisasi kesehatan jantung yang tersebar diberbagai negara pun memperingati Hari Jantung Sedunia dengan berbagai cara.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2015, lebih dari 17 juta orang meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. WHO menjadikan penyakit jantung sebagai peringkat pertama penyebab kematian di dunia dan merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yaitu 151 kasus per 100 ribu orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement