REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Asosiasi Pemerintah Daerah (LGA) Inggris memberikan peringatan kepada masyarakat terhadap produk krim pemutih. LGA meminta agar masyarakat menghindari sebisa mungkin untuk menggunakan krim pemutih.
Himbauan itu dikeluarkan LGA setelah menyita produk krim pemutih yang dijual baik secara online maupun di kios-kios. LGA menemukan banyak krim pemutih yang menggunakan hidrokuinon serta juga mengandung merkuri.
LGA menyebut, kandungan itu dapat mengandung racun yang membahayakan kulit. Selain itu, produk pemutih yang dijual tidak menguraikan kadar bahan yang benar sehingga berisiko bagi pembeli atau konsumen. Sebab, hidrokuinon merupakan senyawa kimia yang penggunaannya harus dalam batas tertentu sesuai rekomendasi dokter.
LGA menerangkan hidrokuinon yang ditemukan di krim pemutih dapat menghilangkan lapisan atas kulit, meningkatkan risiko kanker kulit, dan menyebabkan kerusakan hati dan ginjal yang fatal. Bahkan LGA menyatakan, merkuri dapat menyebabkan masalah kesehatan serupa yang mengancam jiwa. Meskipun demikian, LGA menyebut, obat tersebut dapat saja dipergunakan asalkan telah memperoleh resep dari dokter.
Di Inggris, krim yang mengandung hidrokuinon, steroid atau merkuri telah dilarang. Ketua Dewan Keamanan dan Penguaatan Komunitas pada LGA, Simon Blackburn menyatakan, krim kulit yang mengandung bahan terlarang sangat dapat membahayakan konsumen.
"Membuat Anda terluka seumur hidup dan bahkan membunuh Anda, sehingga harus dihindari dengan cara apa pun," kata Simon dikutip dari BBC, Sabtu (28/9).
Dia menegaskan, konsumen harus mengetahui uraian bahan yang terkandung didalam krim. Dia meminta agar konsumen tidak tergoda terhadap harga yang ditawarkan untuk memperoleh krim pemutih.
Karena itu, Simon menyarankan, agar konsumen sebisa mungkin menghindari untuk menggunakan produk pemutih
"Curigai harga yang sangat rendah yang cenderung menunjukkan lotion. Itu bisa saja palsu dan berpotensi berbahaya, dan jangan pernah menggunakan produk yang mengandung hidrokuinon," katanya.