REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh, Air Minum Dalam Kemasaan (AMDK) menjadi salah satu pilihan masyarakat. Namun, kata dia, sangat disayangkan banyaknya kabar bohong terkait air minum dalam kemasan tersebut.
Salah satunya, informasi soal khasiat air demineral yang menyebutkan sangat baik untuk perkembangan bayi. Padahal, kata dia, dari semua hasil penelitian, tidak ada yang bisa membuktikan air demineral lebih baik untuk tumbuh kembang bayi, ketimbang air mineral.
"Namanya aja demineral, berarti tidak ada kandungan mineral di sana," ujar Diana saat menggelar diskusi Hydration Talk di Surabaya, Senin (30/9).
Diana juga menyayangkan banyaknya jenis air minum dalam kemasan yang dijual di pasaran saat ini, namun tidak banyak masyarakat yang mengenali dan memahami perbedaan dan manfaatnya. Dia menjelaskan empat jenis air minum dalam kemasan yang sering ditemui. Yaitu air mineral, air demineral, air oksigen dan air alkali (pH tinggi).
Dari kesemuanya itu, kata Diana, air mineral merupakan air minum dalam kemasan yang paling mudah ditemukan di pasaran. Air mineral mengandung mineral-mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral, sesuai dengan yang diatur dalam SNI yang berlaku.
Dalam air mineral terdapat kandungan natrium, kalsium, zinc, florida, magnesium, kalium, dan silica yang dibutuhkan oleh tubuh. Beberapa manfaat mineral, kata dia, yaitu natrium menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
Kemudian ada magnesium untuk menjaga sistem kardiovaskuler, kalsium menjaga kesehatan tulang, kalium untuk sistem saraf dan otot, zinc untuk pembentukan sel dan enzim, florida mencegah karies gigi, dan silica membantu memperkokoh jaringan.
Selain manfaat dari tercukupinya kebutuhan hidrasi, untuk jenis air demineral, air dengan pH tinggi, maupun air dengan tambahan kandungan oksigen, masih memerlukan dukungan kajian ilmiah lebih lanjut. Tujuannya untuk mengetahui bahwa jenis-jenis air tersebut dapat memberikan manfaat kesehatan lain.
"Saat ini belum ada bukti klinis atau ilmiah, maupun publikasi klinis atau ilmiah jenis tipe air tertentu untuk manfaat kesehatan," kata Diana.
Ketua Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK, mengatakan, minum air yang cukup sangatlah penting. Terutama untuk keseimbangan pengaturan proses biokimia, pengatur suhu, pelarut, pembentuk sel, pelumas sendi dan bantalan organ tubuh, media transportasi zat energi dan sisa metabolisme.
"Dengan demikian, air membantu tubuh menggunakan nutrisi secara lebih efektif," kata Nurul.
Lebih lanjut Nurul mengatakan, dalam rekomendasi yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan di Tumpeng Gizi Seimbang, selain memenuhi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, kita juga harus memenuhi kebutuhan air dengan rekomendasi delapan gelas sehari. Hal ini diperlukan untuk mencegah dehidrasi atau ketidakseimbangan kebutuhan cairan tubuh.
"Dehidrasi dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik itu jangka pendek seperti penurunan konsentrasi, kelelahan, dan sembelit, maupun jangka panjang seperti gangguan ginjal, infeksi saluran kemih, atau pun risiko kegemukan," kata Nurul.