Selasa 15 Oct 2019 00:05 WIB

54 Juta Penduduk Indonesia Kekurangan Iodium

Kekurangan iodium berdampak pada gangguan kesehatan di segala usia.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Garam
Foto: pixabay
Garam

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ahli gizi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dr Yulia Lanti Retno Dewi mengatakan kekurangan iodium masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. "Dari data yang saya peroleh khusus di Indonesia masih ada sekitar 54 juta penduduk Indonesia yang kekurangan iodium," katanya di Solo, Senin (14/10).

Ia mengatakan kekurangan iodium yang berdampak pada gangguan kesehatan tersebut menyerang segala usia. Mulai dari janin, bayi baru lahir, anak-anak, remaja, ibu hamil, hingga orang dewasa.

Baca Juga

Ia mengatakan sejauh ini pemerintah sudah melakukan segala upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Di antaranya dengan memberikan suntikan kepada ibu hamil dan wanita usia subur serta penyebaran kapsul iodium.

Meski demikian, dikatakannya, kendala yang dihadapi adalah biaya yang terlalu besar sehingga akhirnya digunakan garam beriodium. Terkait hal itu, beberapa waktu lalu ia telah melakukan penelitian terkait permasalahan tersebut.

Menurut dia, salah satu penemuan yang diperolehnya adalah faktor lingkungan menjadi salah satu penyebab kekurangan iodium di suatu wilayah.

"Saya melakukan penelitian di Ngargoyoso, Karanganyar. Kawasan ini dikenal sebagai endemik Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Tingkat GAKI di daerah itu terus meningkat meski garam beriodium telah didistribusikan," katanya.

Berdasarkan data, dikatakannya, pada tahun 2004 "total goiter rate" (GTR) atau jumlah anak sekolah dasar yang menderita gondok dibagi dengan jumlah sekolah dasar yang diperiksa sebanyak 17,1 persen. "Tetapi pada tahun 2010 angka ini meningkat menjadi 51,1 persen," katanya.

Ia mengatakan faktor lingkungan yang berdampak pada rendahnya kandungan iodium di suatu wilayah. Di antaranya penggundulan hutan, curah hujan tinggi, dan erosi.

Oleh karena itu, dari hasil penelitian tersebut ia merekomendasikan pemerintah agar melakukan sejumlah upaya. Salah satunya dibatasinya pemberian IMB di kawasan pegunungan untuk meminimalisasi terjadinya erosi.

"Selain itu juga memperbaiki kualitas garam dan melakukan pemberantasan telur cacing melalui pemberian obat cacing," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement