Selasa 15 Oct 2019 13:05 WIB

Sulit Tidur? Cobalah Baca Buku Sebelum Tidur

Sebuah survei menyebutkan, baca buku sebelum tidur membuat tidur lebih mudah.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nora Azizah
Baca buku sebelum tidur (Ilustrasi)
Foto: Needpix
Baca buku sebelum tidur (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Efek membaca sebelum tidur ternyata berhubungan dengan tidur yang sehat. Jika Anda suka membaca, menghabiskan waktu dengan buku sebelum tidur di malam hari adalah tindakan kecil yang bisa Anda lakukan sendiri.

Survei yang dilakukan Sleep Junkie, dimulai dengan 2.309 orang. Dari mereka, 11 persen membaca 1-2 malam per minggu, 12 persen membaca 3-4 malam per minggu, 7 persen membaca 5-6 malam per minggu, dan 8 persen membaca setiap malam. Ini berarti 62 persen sama sekali tidak membaca sebelum tidur.

Baca Juga

Dari sana, Sleep Junkie mempersempit grup survei menjadi hanya 1.004 orang, yang jatuh ke dalam dua kelompok yang berukuran sama: mereka yang sering membaca lima malam atau lebih per minggu dan mereka yang jarang membaca sebelum tidur.

"Pembaca yang sering tidur adalah pembela yang kuat untuk praktik ini: 96 persen merekomendasikan ritual itu kepada orang lain," menurut laporan Sleep Junkie dilansir di Apartment Therapy, Selasa (15/10).

"Itu kemungkinan besar karena 73 persen percaya bahwa tertidur akan lebih sulit jika membaca di tempat tidur bukan bagian dari rutinitas mereka," jelas laporan tersebut.

Mereka yang membaca buku sebelum tidur juga lebih puas dengan tidur mereka daripada yang tidak membaca. Sebanyak 76 persen mengatakan, mereka puas dibandingkan dengan 64 persen dari yang tidak membaca. Lebih penting lagi, 14 persen mengatakan mereka sangat puas, dibandingkan dengan 5 persen yang bukan pembaca.

Pembaca juga lebih cenderung mengatakan bahwa mereka makan makanan sehat (56 persen berbanding non-pembaca '44 persen), melakukan rekreasi sehat (57 persen berbanding 43 persen), dan mengunjungi dokter dan dokter gigi secara teratur (54 persen berbanding 46 persen).

Mungkin yang paling penting, pembaca yang sering lebih cenderung menjawab ya untuk pertanyaan kualitas hidup. Sebanyak  71 persen mengatakan mereka percaya bahwa mereka mendapatkan hasil maksimal dari diri mereka sendiri, dibandingkan dengan 59 persen non-pembaca, dan 70 persen mengatakan mereka menjalani kehidupan sepenuhnya, dibandingkan dengan 58 persen non-pembaca.

Penting untuk diingat bahwa semua jawaban ini mencerminkan korelasi, bukan sebab-akibat. Dengan kata lain, orang-orang yang merasa lebih baik beristirahat, memiliki lebih banyak waktu luang, dan merasa lebih bahagia mungkin lebih bisa mengukur waktu untuk membaca sebelum tidur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement