Kamis 17 Oct 2019 17:00 WIB

Sindrom Kaki Gelisah Tingkatkan Risiko Bunuh Diri

Pengidap sindrom kaki gelisah selalu ingin menggerakkan kaki di malam hari.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Sindrom kaki gelisah (Ilustrasi)
Foto: How Stuff Works
Sindrom kaki gelisah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Restless legs syndrome (RLS) atau juga sering disebut sebagai penyakit Willis-Ekbom adalah kondisi yang menyebabkan seseorang memiliki keinginan tidak terkontrol untuk menggerakkan kaki. Biasanya, kondisi neurologis ini muncul diiringi dengan rasa tidak nyaman pada kaki.

Dilansir Health24, orang dengan sindrom kaki gelisah ternyata memiliki hampir tiga kali risiko melakukan bunuh diri atau melukai diri sendiri. Hal ini diungkapkan dalam sebuah penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara kondisi fisik dan kesehatan mental akibat penyakit itu.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Penn State menganalisis data pada lebih dari 24 ribu orang yang memiliki RLS dan 145 ribu lainnya tanpa kondisi neurologis ini. Tak ada satupun di antaranya yang memiliki riwayat percobaan bunuh diri atau melukai diri sendiri.

Namun, selama penelitian dilakukan, orang dengan RLS terlihat memiliki risiko bunuh diri atau melukai diri sendiri 2,7 kali lebih tinggi dibandingkan orang tanpa kondisi itu. Meski demikian, studi ini belum dapat membuktikan hubungan sebab-akibat yang memengaruhi.