Selasa 29 Oct 2019 14:15 WIB

Sejumlah Mitos tentang Flu

Banyak hal yang dipercaya tentang flu ternyata tidak berdasarkan fakta.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Sakit akibat terserang flu (ilustrasi)
Foto: MASHAROSHEN.COM
Sakit akibat terserang flu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat flu menjadi epidemi yang mengakibatkan tiga hingga lima juta kasus penyakit berat dan mengakibatkan setidaknya 290 ribu hingga 650 ribu kematian setiap tahunnya. Hal ini terjadi meski adanya ketersediaan vaksin untuk flu, maupun influenza.

Flu adalah penyakit saluran pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza. Ada tiga jenis berbeda yang dapat menyebabkan flu musiman pada manusia. Mereka disebut influenza A (H1N1), influenza A (H3N2), dan influenza B.

Baca Juga

Dilansir Inverse, Selasa (29/10), wabah flu membuat banyak orang meyakini sejumlah hal, yang tidak berdasarkan fakta atau hanyalah sebuah mitos. Hal-hal ini mulai dari apakah arti dari penyakit ini sendiri, hingga spekulasi mengenai cara penularan virus yang menyebabkannya.

Flu adalah pilek

Flu dan pilek merupakan penyakit pernapasan, namun disebabkan oleh virus yang berbeda. Flu pada umumnya menyebabkan gejala yang lebih buruk dibandingkan pilek.

Flu biasanya muncul tiba-tiba hanya dalam beberapa jam, dengan sejumlah gejala yaitu demam dan seperti halnya pilek, mulai dari hidung tersumbat, batuk, kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala. Kadang perasaan mengigil, hingga keringat juga menyertai penderita flu.

Sementara, pilek hanya muncul dengan gejala hidung tersumbat, namun umumnya tidak menimbulkan komplikasi serius. Berbeda dengan flu yang dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk pneumonia atau  infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus influenza.

Infeksi akibat flu yang serius memerlukan penderita mendapat penanganan dengan segera di rumah sakit, khususnya bagi orang-orang yang masuk kategori beresiko tinggi. Termasuk diantaranya adalah wanita hamil, lanjut usia, serta anak-anak di bawah usia 2 tahun.

 

photo
Flu (Ilustrasi)

Vaksin influenza membuat Anda terkena flu

Ini adalah mitos yang salah karena pada dasarnya vaksin influenza tidak mengandung virus yang hidup, sehingga Anda tak dapat terkena flu dari vaksin. Biasanya, vaksin influenza direkomendasikan untuk dilakukan sebelum musim orang-orang rentan terkena flu dan ada banyak  jenis virus pernapasan lainnya yang dapat menyebabkan tanda dan gejala yang mirip dengan flu dan seringkali disalah artikan sebagai flu setelah vaksin.

Selain itu, perlu diketahui vaksin membutuhkan waktu dua minggu untuk bekerja, sehingga Anda dapat terserang flu selama periode ini, terutama jika Anda menerima vaksin influenza setelah wabah flu dimulai. Vaksin influenza harus diulang setiap tahun karena virus flu juga sedikit berubah setiap tahunnya.

Vaksin efektif 100 persen mencegah flu

Vaksin tidak efektif sepenuhnya untuk mencegah flu. Selain itu, efek dari vaksin trgantung pada usia dan kesehatan orang yang divaksinasi. Kemanjuran vaksin juga bervariasi dari tahun ke tahun, tergantung bagaimana vaksin tersebut cocok dengan jenis influenza yang bersirkulasi.

Untuk mencegah agar tidak terinfeksi flu, Anda harus sering mencuci tangan dengan sabun dan air atau antiseptik berbasis alkohol. Penting juga untuk menghindari kontak dengan orang yang sedang mengalami sakit ini.

Cuaca dingin membuat flu

Seringkali wabah flu menyebar bertepatan dengan musim dingin. Hal itu membuat orang-orang mengasosiakan flu disebabkan oleh cuaca dingin. Padahal, satu-satunya penyebab flu adalah Anda terinfeksi virus influenza. Biasanya virus ini menyebar terutama oleh tetesan dari orang yang terinfeksi ketika mereka sedang batuk, bersin, atau berbicara,

Anda juga dapat terkena virus melalui permukaan atau benda yang terkontaminasi, misalnya gagang pintu dan kemudian menyentuh  mulut, mata, atau hidung Anda.

 

photo
Cuaca dingin (Ilustrasi)

Manusia bisa terkena flu babi

Istilah flu babi kadang-kadang digunakan untuk merujuk secara keliru pada jenis influenza A (H1N1), yang muncul secara global selama wabah terjadi pada 2009. Ketika virus muncul, para ilmuwan mencatat bahwa itu mirip dengan beberapa jenis flu yang telah terlihat pada babi. Itulah sebabnya beberapa orang mulai menyebutnya sebagai flu babi.

Sejak kemunculannya di tahun itu,  influenza A (H1N1) telah menjadi salah satu jenis influenza musiman normal yang beredar pada manusia. Istilah flu babi tidak seharusnya digunakan, karena istilah ini berarti flu pada babi.

Pasien yang terinfeksi dengan influenza A (H1N1) harus diperlakukan seolah-olah mereka memiliki jenis influenza musiman lainnya dan diberikan penanganan yang tepat.

Obat antivirus harus selalu diresepkan untuk flu

Pengobatan untuk flu sebagian besar ditujukan untuk mengurangi tanda dan gejala flu, seperti pilek, nyeri pada bagian tubuh, dan kelelahan. Selain itu, penderita disarankan untuk beristirahat dan mengkonsumsi banyak cairan.

Selain itu, orang-orang yang berisiko mengalami komplikasi serius atau orang yang menderita sakit lebih parah dapat diresepkan obat antivirus. Tetapi, ini perlu diresepkan dalam 24-48 jam pertama sejak timbulnya gejala agar dapat bekerja secara efektif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement