Kamis 31 Oct 2019 01:52 WIB

Digigit Ular Berbisa, Pria Cina Pikir Potong Jari Solusinya

Perlukah memotong jari yang digigit ular berbisa?

Rep: Andrian Saputra/ Red: Reiny Dwinanda
Ular berbisa. (Ilustrasi)
Foto: abc
Ular berbisa. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria di China memutuskan untuk memotong jarinya sendiri setelah digigit ular berbisa. Pria bernama Zhang berusia 60 tahun itu digigit seekor ular Deinagkistrodon acutus pada jari telunjuknya saat bekerja di pegunungan.

Menurut Animal Diversity Web, spesies Deinagkistrodon acutus terdapat di China Tenggara, Vietnam Utara, dan Taiwan. Ular berbisa itu lebih senang hidup di habitat yang teduh di hutan atau di antara bebatuan di aliran lembah.

Baca Juga

Racunnya bisa melukai manusia, namun juga digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan nyeri pada tendon dan tulang. Kendati tak semua gigitan berakibat fatal, namun Zhang yang mendengar bahwa kematian bisa terjadi secara cepat pascadigigit ular.

Zhang pun mencoba memutus aliran bisa ular dari jarinya ke anggota tubuh lainnya. Untuk tujuan itu, dia langsung memotong jarinya dengan pisau.

“Saya memotongnya (tangan) untuk menyelamatkan hidup saya,” kata Zhang kepada seorang dokter, Yuan Chengda, seperti dilansir Fox News pada Rabu (30/10)

Chengda yang juga menjabat sebagai kepala Dermatologi di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Cina Hangzhou mengatakan bahwa tindakan Zhang sangat tidak perlu untuk dilakukan.

Dalam pengalaman praktiknya, Chengda melihat beberapa orang memotong jari tangan dan kakinya sendiri. Sementara itu, orang yang lain mengikat tungkainya dengan tali atau kawat.

"Saya bahkan melihat ada orang yang membakar dirinya untuk melawan racun ular dan saat mereka tiba di sini, anggota tubuh mereka kebanyakan sudah mati,” kata Chengda.

Chengda juga mengatakan banyak pasien yang keliru dengan beranggapan bahwa kematian akan datang dengan cepat setelah digigit ular. Dalam sebagian besar kasus, selagi perawatan diberikan dalam waktu kurang dari enam jam, gigitan ular tak akan berakibat fatal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement