Kamis 31 Oct 2019 15:19 WIB

Tanda Bahaya Kelebihan Mengonsumsi Garam

Garam memang baik bagi tubuh tetapi harus dikonsumsi dengan batasan tertentu.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nora Azizah
Garam (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Garam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian pihak beranggapan bahwa mengonsumsi garam yang mengandung kurang baik bagi tubuh. Namun nyatanya, natrium atau garam adalah nutrisi penting bagi otot dan tubuh agar lebih kuat.

Walaupun saat ini tidak ada batasan jumlah natrium yang diperbolehkan dalam makanan. Nyatanya, pedoman diet di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS) mendorong untuk mengonsumsi tidak lebih dari 2.300 mg per hari.

Baca Juga

Tetapi masih disayangkan, sebagian besar orang Amerika dan masyarakat lainnya, masih terlalu banyak mengkonsumsi makanan olahan tanpa batas natrium dalam kandungannya. Bahkan, kandungan yang dikonsumsi itu, mendekati angka 3.400 mg per hari. Jumlah tersebut berisiko terhadap penyakit jantung, penyakit ginjal, osteoporosis, dan bahkan kanker.

Dilansir melalui eatingwell, Kamis (31/10), ada beberapa tanda, jika anda kemungkinan terlalu banyak mengkonsumsi garam secara teratur.

Yang pertama adalah, selalu merasa kembung. Natrium pada dasarnya memainkan peran penting dalam keseimbangan cairan. Oleh sebab itu, jika terlalu banyak natrium dapat menyebabkan tubuh berupaya menahan air.

Sebuah penelitian terbaru dari Johns Hopkins University, menemukan bahwa diet tinggi sodium (mengkonsumsi lebih dari 2.300 mg per hari) dapat berpotensi mengalami kembung sebesar 27 persen dibandingkan dengan diet rendah sodium seperti DASH Diet.

Selain itu, diet tinggi sodium biasanya mencakup lebih banyak makanan olahan dan lebih sedikit konsumsi makanan sehat yang kaya serat (seperti biji-bijian dan sayuran).

photo
Kembung (Ilustrasi)

Di posisi kedua, berpotensi pada sembelit yang tidak biasa. Sebab, ketika kembung, kerap kali terjadi sembelit yang diakibatkan terlalu banyak mengkonsumsi garam. Lebih lanjut, ketika terlalu mengkonsumsi banyak garam, kandungan air di usus dan feses akan pindah ke bagian tubuh lain untuk mencapai keseimbangan cairan.

Oleh sebab itu, dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak serat dan melembabkan, seperti semangka, kacang-kacangan, dan apel, dapat membantu memulihkan ketidakseimbangan air tubuh dan membuat segalanya bergerak.

Faktor selanjutnya adalah, sering mengalami sakit kepala. Pada bagian ini, ketidakseimbangan cairan nyatanya akan mendatangkan berbagai masalah dalam kualitas hidup.

Bahkan, studi kedua dari Johns Hopkins (bekerja sama dengan Oxford University dan University of Sydney) menemukan, bahwa pengurangan asupan natrium yang tidak lebih dari 2.300 mg per hari, dan mencoba meningkatkan asupan buah, sayuran, sertasusu rendah lemak, secara signifikan dapat mengurangi frekuensi sakit kepala seseorang.

Di urutan keempat, selalu merasa haus. Pasalnya, ketika mengonsumsi banyak natrium, tubuh akan meminta banyak air untuk melakukan penyeimbangan. Hal ini akan berdampak pada perasaan haus.

Lebih jauh, dampak Hypernatremia juga akan terjadi ketika ada kelebihan natrium dalam darah. Hal ini disebabkan karenakurang minum air yang cukup secara teratur. Dalam penelitian itu juga disebutkan, gejalanya bisa saja meliputi kebingungan, otot berkedut, dan bahkan kejang.

 
photo
Dehidrasi (Ilustrasi)

Faktor yang mencolok selanjutnya adalah memiliki tekanan darah tinggi. Sudah bukan menjadi rahasia umum, bahwa natrium yang berlebihan dapat menyebabkan potensi tekanan darah tinggi.

Dalam hal ini, sodium nyatanya dapat bertindak seperti magnet bagi air dalam tubuh,sehinggadapat menarik cairan berlebih ke aliran darah,jika ada ketidakseimbangan.Hal tersebut dapat merusak lapisan pembuluh darah dari waktu ke waktu. Di mana lebih jauh, juga berpeluang menciptakan pembekuan darah dan menempatkan pada risiko stroke atau serangan jantung.

Di akhir, dimungkinkan juga anda mengalami bisul perut. Pasalnya, dalam sebuah studi pada 2017 dari University of Arkanasas,ditemukan hubungan antara diet tinggi garam dan radang lambung, yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker lambung.

Walaupun penelitian ini dilakukan pada gerbil (hewan mirip hamster), penelitian ini mendukung gagasan bahwa asupan garam berlebih dapat menyebabkan tukak lambung dan membuat seseorang berisiko terkena kanker perut. Oleh sebab itu, jika mengalami salah satu gejala tersebut secara teratur, pertimbangkan untuk berkonsultasi secepatnya dengan dokter.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement