REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Hubungan pertemanan, percintaan, dan keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Tidak sekadar menjadi bagian dari hidup, tetapi orang-orang yang memiliki kedekatan dengan kita nyatanya bisa mempengaruhi kondisi mental dan emosi.
Dilansir Times Now News, banyak orang yang ternyata sering merasa cemas saat merasa sendirian. Kesepian yang datang akibat dari sering merasa sendiri ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi serta gangguan kesehatan mental lainnya.
Dalam sebuah penelitian terbaru, ditemukan bahwa kesepian ternyata bisa memengaruhi kesehatan fisik, salah satunya dengan meningkatkan resiko penyakit jantung dan kematian dini. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Heart mencatat bahwa kesepian di antara pasien jantung terkait dengan peningkatan risiko kematian dalam tahun pertama setelah dipulangkan dari rumah sakit.
Hubungan antara kesepian dan kesehatan mental mungkin lebih mudah dipahami, namun bagaimana keterkaitannya dengan kesehatan fisik? Dalam dua penelitian yang diterbitkan oleh Julianne Holt-Lunstad, seorang profesor di bidang psikologi dan ilmu saraf di Brigham Young University, telah ditemukan bahwa efek keseluruhan dari kesepian dapat bertindak sebagai faktor resiko kematian dini.
Menurut penelitian tersebut, skor rendah pada indikator sosial dari studi mengandung risiko yang sama dengan merokok 15 batang sehari. Kemudian, studi kedua menyimpulkan bahwa kesepian dapat menyebabkan peningkatan risiko kematian dini hingga 30 persen. Bahkan, ini lebih berpotensi dibandingkan kematian dini yang disebabkan oleh obesitas, polusi udara, dan aktivitas fisik.
Kesepian juga ditemukan dapat mempengaruhi parameter ketidakaktifan fisik. Dalam sebuah laporan, dikatakan bahwa bermain video gim bersama pasangan, terutama bagi orang dewasa dan usia yang lebih tua bisa mengurangi perasaan kesepian.
Hal itu telah dikaitkan dengan suasana hati yang positif. Sementara itu, aktivitas fisik telah diyakini mengurangi berbagai risiko kesehatan, mulai dari obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.