REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam penelitian di masa lalu kadang menghubung-hubungkan soal konsumsi daging merah dengan kesehatan jantung. Hanya saja saat ini beberapa penelitian membuktikan hal tersebut salah atau minimal tidak selalu berhubungan.
Dalam beberapa dekade terakhir khususnya, beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan kuat antara daging merah dan penyakit jantung, terutama kolesterol tinggi. Anggapan tersebut, nyatanya diyakini karena tingkat kadar lemak jenuh yang tinggi dalam daging merah.
Namun demikian, baru-baru ini para ahli mulai mengubah pendapat mereka. Sebab, meski daging merah memang mengandung lemak jenuh yang tinggi daripada sumber protein lainnya. Namun nyatanya, lemak jenuh itu bersifat netral ketika dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh.
Memang, bahwa sumber lemak jenuh yang paling signifikan dapat mempengaruhi kesehatan jantung secara negatif. Oleh sebab itu, para peneliti menyarankan mengkonsumsi daging olahan dan karbohidrat yang halus.
Lebih lanjut, seperti dilansir theepochtimes, Senin (18/11), ada satu ulasan yang diterbitkan dalam Circulation, di mana ulasan itu mengemukakan bahwa mengganti protein daging merah dengan protein nabati, bisa menyebabkan konsentrasi lemak yang sedikit lebih baik dalam darah. Akan tetapi, dalam penelitian itu juga menemukan, bahwa tidak ada perbaikan yang signifikan dalam tingkat kolesterol ataupun tekanan darah.
Oleh sebab itu, pendapat bahwa daging merah tidak berbahaya, masih akan menjadi perdebatan ke depannya. Namun demikian, jika memang berniat mengkonsumsinya ke dalam diet pribadi, ada beberapa tips untuk meminimalisasi risiko.
Pertama adalah, perhatikan setiap makanan diantara daging merah. Misalnya saus serta kentang goreng yang tidak menyehatkan jantung dan dibungkus dengan roti olahan, menjadi penyebab mengapa orang-orang menderita penyakit mematikan itu.
Kedua, harus mendapatkan daging potongan yang segar. Sebab, daging dalam kemasan atau berbentuk kotak, seperti makan malam yang ada di TV, serta dikemas dengan natrium, nitrat, dan bahan-bahan lainnya, dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan jantung.
Terakhir, harus memakannya dengan benar. Daging memang lebih tinggi lemaknya dan dapat membuat kebutuhan kalori langsung terpenuhi. Seiring waktu ini dapat menimbulkan penambahan berat badan. Oleh sebab itu, pilih potongan yang lebih tipis, dan mengandung protein nabati.