REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kanker leher rahim alias kanker serviks menjadi salah satu jenis kanker paling mematikan bagi perempuan. Menurut laporan Global Cancer Observatory, pada 2018 diperkirakan terdapat 32.469 kasus kanker serviks per tahun di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 18.279 orang.
Angka tersebut membuat Indonesia menduduki urutan kedua kasus kanker serviks terbanyak di dunia. Ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko kanker serviks antara lain hubungan seks tidak aman, merokok, gaya hidup tidak sehat, daya tahan tubuh lemah, dan kelebihan berat badan. Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr dr Ina Rosalina SpA(K) M Kes mengatakan bahwa ramuan tradisional dapat memiliki andil dalam menekan risiko kanker serviks.
"Kita bisa lho mencegah risiko-risiko serviks dengan ramuan atau bahan-bahan alami tradisional yang sudah biasa dikonsumsi oleh masyarakat sendiri," kata Ina usai seminar tentang Kanker Serviks di Auditorium BKKBN Jakarta Timur, Sabtu (23/11).
Obat tradisional, menurut Ina, memang tidak bisa membantu dari sisi pengobatan, namun sangat membantu di sisi pencegahan kanker serviks. Dia mencontohkan, jahe merah, pegagan, dan temulawak sebagai bahan-bahan alami yang bisa digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ina menjelaskan bahwa dengan rutin mengonsumsi ramuan tersebut maka orang bisa meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga bisa mencegah kanker serviks. Demikian pula dengan jati belanda, kemuning, dan mengkudu.
Ketiga herbal tersebut, menurut Ina, juga bisa digunakan untuk menurunkan berat badan. Setelah berat badan turun dan ideal, maka risiko terjadinya kanker serviks juga akan rendah.
“Kegemukan itu pengaruh banget, sangat pengaruh (pada risiko kanker serviks). Karena kegemukan itu kaitannya dengan hormon dan sel-sel dalam tubuh. Maka mencegah itu lebih baik,” kata Ina.
Selain itu, ramuan tradisional juga bisa diminum saat penyintas kanker serviks menjalani kemoterapi. Ketika dikemoterapi, menurut Ina, biasanya pasien mengalami mual-mual dan pusing. Ramuan tradisional seperti jahe dan kunyit berguna untuk menjaga ketahanan tubuh pasien juga meredakan mual.
"Saat kemoterapi kan pasien sering mual muntah dan itu bisa diredakan dengan ramuan tradisional," jelas Ina.