Senin 25 Nov 2019 16:17 WIB

5 Perubahan Gaya Hidup Penunjang Terapi Obat ADHD

Terapi obat untuk ADHD makin efektif dengan adanya perubahan gaya hidup.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
ADHD (ilustrasi)
Foto: healthliving
ADHD (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian telah menunjukkan bahwa meskipun banyak yang ragu untuk minum obat, namun terapi obat untuk ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas sebetulnya bisa jadi efektif. Minum obat dapat membantu mengurangi gejala ADHD seperti hiperaktif, impulsif, dan kurangnya perhatian serta konsentrasi pada anak-anak dan orang dewasa.

Terlepas dari itu, penting untuk menyadari bahwa obat punya efek samping. Kemungkinan itu terjadi akibat proses trial and error untuk menemukan dosis dan kombinasi yang tepat.

Baca Juga

Dilansir Health 24, Senin (25/11) disebutkan, Ritalin, nama dagang dari methylphenidate stimulan adalah obat yang paling umum diresepkan untuk ADHD. Dosis dan formulasi yang berbeda dapat dibuat untuk setiap kasus individu dan diresepkan setelah evaluasi menyeluruh oleh psikiater.

Tetapi tidak ada "pil ajaib" untuk ADHD dan para ahli menyarankan pendekatan gabungan, terapi perilaku, perubahan gaya hidup dan obat-obatan yang digunakan bersama untuk membantu meringankan gejala. Mungkin ada efek samping, seperti perubahan nafsu makan dan pola tidur.

Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat meningkatkan efektivitas pengobatan:

1. Latih kesabaran dan dapatkan informasi

Ketahuilah bahwa obat mengubah reaksi kimia di otak. Efeknya akan berbeda dalam setiap kasus. Setelah beberapa bulan, kalau obatnya tampaknya tidak berfungsi, bicarakan dengan psikiater atau dokter Anda.

2. Berolahraga secara teratur

Menurut penelitian, olahraga terbukti telah membantu mengendalikan ADHD. Olahraga tidak hanya akan membantu seseorang dengan ADHD membangun rutinitas yang sehat, tetapi juga dapat meningkatkan kadar dopamin, norepinefrin, dan serotonin di otak, yang dapat membantu fokus dan konsentrasi.

3. Tidur yang cukup

Tidur teratur dan istirahat berkualitas dapat membantu memperbaiki gejala ADHD.  Jika anak mengidap ADHD, buat rutinitas sebelum tidur dan biarkan mereka reda sebelum tidur.

4. Terapi

Seiring dengan pengobatan, terapi perilaku dapat membantu. Terapis terdaftar yang berspesialisasi dalam ADHD dapat membantu Anda dan anak mempelajari keterampilan baru untuk mengatasi gejala dan mengubah kebiasaan yang menyebabkan masalah.  Anda dan anak mungkin juga mendapat manfaat dari teknik atau teknik manajemen stres untuk membantu mengendalikan amarah dan perilaku impulsif.

5. Makan makanan yang sehat

Menurut Harvard Medical School, diet bukanlah kekuatan pendorong di belakang gejala ADHD yang memburuk dan penelitian tradisional belum menemukan bahwa diet radikal memiliki manfaat. Namun, pilihan diet sehat mungkin bermanfaat dalam jangka panjang, karena makanan sehat dapat membantu fungsi sel dasar, kesehatan jantung, dan kekebalan tubuh.

Ada data terbatas tentang kaitan antara ADHD dan diet, tetapi makanan yang baik untuk otak dan tubuh mungkin juga baik untuk ADHD.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement